Li mengatakan kepada Liu bahwa dia tidak bisa tidur dan sempat membelikan beberap pil tidur karen diduga akibat insomnia. Tapi tetap, pil tidur itu juga tidak efektif.
Menurut Bastille Post, Li Zhanying mencari bantuan medis untuk kondisinya berkali-kali, tetapi dokter tidak pernah menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Baca Juga: Taliban Deklarasikan China Sebagai Sekutu Terdekat
Namun, setelah baru-baru ini mengunjungi pusat medis di Beijing, misteri kurang tidurnya yang sudah berlangsung puluhan tahun akhirnya terpecahkan.
Sebuah tim dokter menggunakan sensor canggih untuk memantau wanita itu selama 48 jam, dan menemukan bahwa dia sebenarnya tidur, hanya saja tidak seperti kebanyakan dari kita.
Data yang dikumpulkan selama pemantauan gelombang otak 48 jam menunjukkan bahwa Li memang mendapatkan tidur ringan dan sedang seperti orang biasa, tidak hanya saat berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup, tetapi saat berbicara dengan suaminya.
Baca Juga: China Ingatkan AS Soal Hubungan Buruk Bisa Bahayakan Kerja Sama Iklim
Dokter menggambarkan fenomena ini sebagai "tidur ketika terjaga," keadaan yang mirip dengan berjalan dalam tidur, di mana beberapa saraf dan organ Li Zhanying masih aktif selama tidur.***