"Yaitu akhirnya kita ambil, 17 hari setelah disuntik vaksin nusantara tanggal 4 Mei, kalau nggak salah, kemudian tanggal 21 Mei kami ambil serumnya," ungkap Prof Nidom.
Selanjutnya, Prof Nidom menguji titer antibodi yang ditambahkan dengan pengujian lainnya. Sebab,vaksin nusantara ini tak hanya titer antibodi tapi juga sel memori.
Baca Juga: Terawan Sebut Vaksin Nusantara Bisa Akhiri Covid-19, Fahri Hamzah: Ayo Beri Jalan Kepada Anak Bangsa
"Skhirnya saya melihat, hasilnya cukup mencengangkan semua sembilan-sembilannya itu punya daya protektif. Walaupun yang dinamakan titer antibodi itu garis minim," ungkapnya.
Maka dari itu, lanjut dia, bisa dibayangkan kalau semua vaksin konvensional pada 17 hari setelah vaksinasi itu antibodinya tidak akan muncul apa-apa.
"Saya akhirnya mencari tahu apa ini yang menyebabkan daya protektifitasnya meningkat padahal titer antibodinya rata-rata," tandasnya.***