"Bukan juga tradisi bangsa Indonesia," sambung dia.
Bima mengakui bahwa pesoalan gereja Yasmin ini menimbulkan pertanyaan akan tradisi luhur.
Baca Juga: Pejabat Pemkot Bogor di Roasting Demi Penggalangan Dana Bagi Pekerja Seni, Bima Arya: Saya Siap
"KSejak saya memulai tugas sebagai wali kota tujuh tahun lalu, berupaya keras membangun komunikasi dengan semua pihak untuk mencari solusi terbaik dari pilihan yang ada," terangnya.
Bima menjelaskan, prinsip utama yang mendasari langkahnya adalah prinsip pemenuhan hak.
"Adalah hal setiap warga negra untuk dapat menjalanan ibadah agamanya dengan rasa aman," imbuhnya.
Baca Juga: Unggahan Bima Arya Ini Buat Netizen Flashback Tempo Dulu
Bima menerangkan, tantangan utama adalah mencari titik temu dari perbedaan pendapat tidak saja dari masyarakat, tetapi juga dari pihak geraja itu sendiri.
"Titik cerah yang mengawali langkah penyelesaian terjad di bulan November tahun 2017," ungkapnya.
"Dengan dibentuknya tim 7 oleh Badan Pekerja Majelis Sinode sebagai wakil resmi pihak GKI dalam melakukan perundingan dengan Pemerintah Kota Bogor," tambahnya.