Network
ISU BOGOR - Kristina, anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal Sulawesi Barat (Sulbar) gagal berangkat ke Istana Merdeka Jakarta lantaran hasil tes PCR-nya positif.
Mengetahui hal tersebut, pihak keluarga Kristina mengirimi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan menyebut jika ada kejanggalan di balik gagalnya keberangkatan Kristina ke Jakarta.
Surat terbuka untuk Jokowi itu dikirim oleh Melkisedek Takatio yang mengaku sebagai kakak dari Kristina melalui akun Facebook-nya.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Doakan Jokowi Soal Prediksi Indonesia Jadi Negara Terakhir yang Bebas dari Covid-19
Dalam surat tersebut, Melkisedek mengungkap jika pihak keluarga merasa ada beberapa kejanggalan.
Pertama, setelah PCR Kristina dinyatakan positif, ia dilepas begitu saja dari Mamuju ke Mamasa tanpa adanya pengawalan ketat atau tindakan dari para tenaga kesehatan.
Kedua, Kristina adalah calon utusan utama Paskibraka dan ada cadangannya dari Pasangkayu, tapi mengapa, kata Melkisedek, yang menggantinya adalah anggota dari Mamasa.
Baca Juga: Desak Presiden Mundur, Netizen Bandingkan Jokowi dengan Soeharto yang Dinilai Negarawan
Ketiga, Kristina ditawari jadi Paskibraka di provinsi dan bebas memilih peran apa saja. Seharusnya, menurut Melkisedek, kalau adiknya itu positif Covid-19, kenapa masih bisa jadi pengibar di provonsi.
Keempat, sepulang dari Mamuju, Kristina melakukan lagi tes PCR dan hasilnya negatif.
Berdasarkan sejumlah kejanggalan yang ditemukan oleh Melkisedek tersebut, pihak keluarga Kristina meminta keadilan dari Jokowi.
"Karena itu, selaku warga negara Indonesia, bangsa yang katanya beradab ini, kami mohon ditunjukkan keadila kepada kami juga," tulis Melkisedek dikutip Isu Bogor dari postingan di akun Facebook-nya Melkisedek Takatio.
"Ada apa dibalik kejanggalan yang kami temukan ini? Terima kasih," pungkasnya.
Seperti diketahui, usai kabar gagalnya Paskibraka Sulbar untuk ke istana ini viral, Kristina mendapat banyak simpati dari para warganet.
Banyak dari warganet yang memberi semangat kepada Kristina dan menyayangkan apa yang terjadi pada anggota Paskibraka tersebut.***
