"Bahwa virus flu burung itu ternyata tidak menular, padahal dari WHO dikatakan menular, WHO sudah seperti kayak Wuhan (dalam kasus COVID-19) itu," papar Siti Fadilah.
Lalu, kata Siti Fadilah, ketika itu dirinya melakukan tindakan, kalau seperti di Wuhan itu tanggal 13 Maret WHO mau mendeclare bahwa flu burung di Indonesia sebagai episentrum.
Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Dalang Pandemi COVID-19, Siti Fadilah Sebut China dan Amerika Sebagai Korban
"Disitulah saya speak up bahwa persangkaan Anda (WHO) salah, kan saya punya bukti definitely yaitu virusnya, virusnya tidak menular, kenapa Anda (WHO) bilang menular," ungkap Siti Fadilah.
Bahkan, ketika itu kata Siti Fadilah untuk melawan argumennya tentang virus flu burung tidak menular, WHO membawa 10 ahli.
"Untuk memaksa saya, bahwa memang terjadi penularan human to human di Indonesia dan waktu itu saya bisa melawannya. Alhamdulillah tuhan yang menolong saya," tegas Siti Fadilah.
Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari Mengaku Takut Kena Covid-19: Karena Sudah Banyak yang Mati
Menurutnya yang dimaksud Tuhan menolongnya karena Siti Fadilah berhasil melawan WHO dan mengatasi pandemi flu burung di Indonesia tanpa memakan korban.
"Kalau saya sendiri saya tidak akan kuat (karena ada Tuhan), dan saya bisa mereformasi WHO, kenapa bisa? karena dibelakang saya ada 128 negara yang mendukung untuk melawan WHO untuk mereformasi," ungkapnya.
Hal itu dikarenakan, kata Siti Fadilah, saat itu terlihat adanya ketidakadilan dalam aturan-aturan yang ada di WHO.