Jika terus dibiarkan, sambung dia, masyarakat bukan cuma ragu, melainkan bakal menyerang tenaga kesehatan (nakes) juga.
"Memang tetap akan ada yg menolak klarifikasi tsb, namun setidaknya ada referensi utk meyakinkan mereka yg masih ragu," tutur dokter almunus Universitas Indonesia tersebut.
Kemudian, dr Berliana Idris menyarankan agar pemerintah tidak memakai pejabat atau jargon ketika membuat penjelasan kepada masyarakat.
Menurutnya, akan lebih baik jika meniru Singapura dan Thailand yang menyewa agensi untuk memberi iklan edukasi dan layanan masyarakat.
"Pemerintah bisa sewa agensi utk bikin spt yg di Singapura, atau iklan yg lucu spt di Thailand," katanya.***