"Betul bang. Alih-alih melarang, ini pemerintah yang malah mengizinkan, dalihnya gotong royong," kata akun Twitter @berlianidris.
"Biadab lambemu iku, jangan cuma profokasi saja om... yang punya duit silahkan ikut program gotong royong, kalau tidak belipun juga gak masalah ikut antri pake Sinovac dan AstraZeneca," ujar akun @RMTHandoko.
Baca Juga: Klinik Kimia Farma Jual Vaksin Covid-19, dr Pandu: Ambil Keuntungan di Tengah Pandemi dan Kesusahan
"Masyarakat dah pintar... ada yang gratis ngapain milih yg bayar... antri jg gpp," imbuh akun @MalikiMarvel.
Seperti diketahui, Kimia Farma mengumumkan bahwa beberapa kliniknya akan segera membuka layanan Vaksinasi Gotong Royong.
Vaksin yang diperjualbelikan dalam program ini yakni Sinopharm.
Kimia Farma mematok harga Rp879 ribu per dua dosis vaksin, yang mana berarti dua kali suntikan.
Baca Juga: Apa Itu Vaksinasi Gotong Royong? Ini Penjelasannya Menurut Permenkes RI Nomor 19 Tahun 2021
Sejak kabar tersebut ramai diperbincangkan, Kimia Farma menuai banyak pro dan kontra dari kalangan warganet.
Bahkan, kata 'Kima Farma' menduduki trending nomor satu Twitter di Indonesia.***