Kepanjangan PPKM 'Pak Presiden Kapan Mundur' Trending, Refly Harun: Ini Bentuk Kekecewaan Masyarakat

- 6 Juli 2021, 21:57 WIB
Kolase foto Refly Harun dan Presiden Jokowi
Kolase foto Refly Harun dan Presiden Jokowi /Instagram @refly.harun @jokowi

ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai trendingnya kepanjangan PPKM yang seharusnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat kemudian diplesetkan jadi "Pak Presiden Kapan Mundur" sebagai bentuk kekecewaan publik.

"Ini ungkapan apa ya, satire. Atau bisa juga ungkapan kekecewaan masyarakat terhadap penanganan Covid-19 yang bulan-bulan ini menghadapi fase yang buruk," katanya di channel YouTube Refly Harun, Selasa 6 Juli 2021.

Menurut Refly Harun, wajar publik mengekpresikan kekecewaannya terhadap pemerintah yang kembali menerapkan PPKM untuk mengatasi Covid-19 dengan cara memplesetkan.

Baca Juga: Gaduh, Singkatan PPKM 'Pak Presiden Kapan Mundur', Refly Harun: Akibat Pemerintah Setengah Hati Tangani Covid

Baca Juga: Usai Singkatan PPKM yang Menyerang Jokowi Trending: Pak Presiden Kapan Menyerah Juga Muncul

Sebab, kondisi saat ini Covid-19 sebagai fase yang paling buruk selama pandemi sejak awal Maret 2020.

"Kita lihat semua rumah sakit penuh. Antre sampai lorong-lorong rumah sakit (RS), bahkan halaman rumah sakit. Ruang IGD (instalasi gawat darurat) juga berdesak-desakan, seperti ikan sardence," ungkap Refly Harun.

Bahkan, memang pemerintah sepertinya tidak siap, sehingga ada publik yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi)mengibarkan bendera putih dalam artian bukan meletakan jabatan.

Baca Juga: Kritik Jokowi Harus Turun, Ketua Umum HMI MPO Affandi Ismail: Karena Sudah Tidak Sanggup

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x