Selain makhluk tulang belakang tersebut, kita juga melihat bagaimana ternyata Eren belum mati.
Eren justru berada di bentuk “sempurna” Founding Titan miliknya. Levi kemudian mengatakan bahwa Eren adalah sumber dari semuanya. Membunuh Eren artinya menghentikan semua momen tersebut.
Di sisi lain, kita melihat bagaimana frustasi yang dirasakan oleh Mikasa terhadap apa yang terjadi.
Mikasa masih terus berusaha mencerna apa yang terjadi dan berusaha “memberanikan diri” untuk menghadapi semuanya.
Kejutan mengerikan kemudian muncul ketika muncul asap tebal yang menyelimuti benteng salta. Menurut Connie, baunya seperti Titan mati.
Ternyata asap tersebut bukanlah asap biasa, asap tersebut merubah banyak orang-orang di benteng Salta menjadi Titan.
Semuanya berubah menjadi Pure Titan. Para Pure Titan tersebut berusaha menyerang Reiner dan Armin.
Di sisi lain, Armin sendiri bersiap bertarung melawan Eren, teman masa kecilnya.
Armin sudah tidak peduli lagi hubungannya dengan Eren. Terdapat sebuah momen “khayalan” dari Mikasa dimana dalam bayangan Mikasa, semua ini tidak pernah terjadi.