Warganet Serang dr Tirta terkait Komentar Kerumunan Massa Penyambutan Presiden Jokowi di NTT

- 24 Februari 2021, 20:28 WIB
dr Tirta saat memberikan komentar dan pembelaan terhadap Presiden Jokowi yang menimbulkan kerumunan saat melakukan kunjungan ke Maumere, NTT, Rabu 24 Februari 2021.
dr Tirta saat memberikan komentar dan pembelaan terhadap Presiden Jokowi yang menimbulkan kerumunan saat melakukan kunjungan ke Maumere, NTT, Rabu 24 Februari 2021. /Tangkapan layar video twitter @Tirta_hudhi

ISU BOGOR - Peristiwa kerumunan massa yang menyambut Presiden Jokowi di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menuai polemik. Influencer dr Tirta menyebut penerapan sanksi protokol kesehatan kepada Jokowi sudah tidak relevan.

Bahkan dr Tirta ikut menanggapi dan berkomentar tentang polemik tidak adanya sanksi penegakan hukum atas pelanggaran protokol kesehatan (prokes) yang dilakukan Presiden Jokowi.

"Jadi gini, pak presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah sejatinya simbol negara yang kemanapun beliau pergi akan selalu menarik massa," ungkap dr Tirta dalam video singkat yang diunggahnya di media sosial, Rabu 24 Februari 2021.

Baca Juga: Kerumunan Sambut Jokowi di NTT, Pakar Hukum Tata Negara: Bisa Dikenakan Pasal Seperti Rizieq Shihab

Baca Juga: Viral Video Swab PCR Palsu di Bandara Soekarno Hatta, dr Tirta: Sudah Saya Laporin

 

Pembelaan dr Tirta terhadap Presiden Jokowi itu digambarkan serupa dengan kejadian yang dialami YouTuber Atta Halilintar. Saat itu Atta Halilintar usai solat Jumat banyak yang meminta foto.

"Nah hal ini tentunya, pak Presiden sudah mengapresiasi dan mengedukasi untuk tetap memakai masker. Terlalu banyak kerumunan yang hadir membuat pak Presiden tidak bisa membubarkan," ungkapnya.

Bahkan, kata dr Tirta, dalam salah satu rekaman kunjungan Presiden Jokowi di NTT itu kendaraannya sempat dikerumuni orang banyak.

Baca Juga: Pernikahan Putri Habib Rizieq Jadi Sorotan Undang 10.000 Tamu, Dr. Tirta: Konser Izinin Juga Dong

"Kedua pak presiden tidak pernah mengajak mereka-mereka untuk datang tapi antusias dan hal ini harusnya menjadi refleksi bagi tim protokoler untuk lebih berhati-hati mengatur agenda bapak presiden di lapangan," ungkapnya.

Maka dari itu, kata dia, penerapan sanksi pelanggaran protokol kesehatan terhadap Presiden Jokowi sudah tidak releva.

"Jadi ya kembali untuk penerapan sanksi kerumunan, menurut saya sudah tidak relevan untuk di tegakan. Tetap sehat tetap semangat," tutupnya.

Atas pernyataan yang kesannya membela Presiden Jokowi itu, akun dr Tirta diserang warganet. Tak sedikit yang meragukan sikap kritis dr Tirta terkait pelanggaran protokol kesehatan yang menimpa orang nomor satu di tanah air itu.

Baca Juga: Viral Video Jokowi di NTT Timbulkan Kerumunan, Rocky Gerung: Presiden Melanggar dan Harus Ada yang Persoalkan

"Terus bedanya sama kerumunan di HRS gimana dok, itu juga spontanitas, tanpa ada ajakan dr HRS.. Tp hukum tetep ditegakkan," tulis @FadjarBoedi.

Atas komentar itu, dr Tirta kembali melakukan pembelaan, "Ada ajakan, ada undangan," ungkapnya.

Kemudian dalam utasnya warganet lainnya @hettypraba menyebut agak lucu dan aneh dengan pernyataan dr Tirta.

"Lol agak agak gimana gitu komentar nya, kalo yg lain gak boleh kalo yg ini boleh karena simbol negara,terus knapa si Bapak juga bagi2 bingkisan segala, auhhhh ahhhh gelappp makin gelappp emang Negri ini," ungkap @hettypraba.

Baca Juga: Viral Video Jokowi di NTT Timbulkan Kerumunan, Istana: Itu Spontanitas Masyarakat

"Pak @jokowi ngajak ga? Udah cek video yg sedan beliau d cegat? Coba dijawab dulu yang ini," balas dr Tirta.

"Dikira virus korona bisa bedain mana kerumunan antusias, mana kerumunan undangan," balas komentar warganet lainnnya.

Viral Video Jokowi Timbulkan Kerumunan di NTT.
Viral Video Jokowi Timbulkan Kerumunan di NTT. Tangkapan layar video twitter @didienAZHAR

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Istana Kepresidenan akhirnya angkat bicara menanggapi viralnya video kerumunan penyambutan Presiden Jokowi di Maumere, NTT, Selasa 23 Februari 2021.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan kejadian kerumunan Presiden Jokowi di NTT itu sebagai bentuk spontanitas dan antusiasme warga setempat.

Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Viral Uang Redenominasi Rp100 Bergambar Presiden Jokowi, Ini Faktanya

Menurutnya, saat itu Jokowi hendak menghadiri peresmian Bendungan Napun Gete.

"Jadi sebenarnya, itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi," jelas Bey kepada wartawan, Selasa 23 Februari 2021.

Ia menjelaskan sebelum Presiden tiba warga sudah berjejer menyambut kedatangan rombongan kepresidenan datang. Saat mobil Jokowi sampai di lokasi, warga berebut mendekat.

Ia menyampaikan Jokowi berinisiatif menyapa para warga yang sudah datang. Jokowi membuka atap mobil untuk melambaikan tangan dan mengingatkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Jokowi Ogah Jawab Surat Pendongkelan AHY, Pratikno: Karena Itu Perihal Internal Partai

"Dalam video tampak saat menyapa pun presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," ujarnya.

Menurutnya, momen saat Jokowi meladeni kerumunan. Bahkan, Bey juga menjelaskan soal aksi Jokowi bagi-bagi hadiah di tengah kerumunan.

"Itu spontanitas presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, suvenirnya itu buku, kaos, dan masker. Tapi poinnya, presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," ucap Bey.

Sebelumnya, sejumlah video kunjungan Jokowi di NTT viral di media sosial. Beberapa di antaranya memperlihatkan rombongan mobil kepresidenan dikeliling kerumunan warga.

Jokowi tampak membuka atap mobil. Lalu ia menyapa para warga. Sesekali Jokowi menunjuk masker di mulutnya seraya mengingatkan warga akan kedisiplinan protokol kesehatan.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x