Warga Korea Sangat Marah Pada Polisi Setelah Ahli Medis Ungkap Kondisi Fisik dan Mental Baby Jungin

- 5 Januari 2021, 12:38 WIB
Tagar #SorryJungin yang trending di Twitter
Tagar #SorryJungin yang trending di Twitter /KabarJoglosemar/Ayusandra

ISU BOGOR - Warga Korea merasa sangat marah kepada polisi setelah para ahli medis mengungkapkan kondisi fisik dan mental baby Jungin di "Unanswered Questions".

Polisi dikatakan telah mengabaikan laporan pelecehan anak Jungin sebanyak tiga kali dalam rentang waktu empat bulan.

Di episode terbaru dari Unanswered Questions mengungkapkan kebenaran buruk di balik kematian Jungin.

Baca Juga: Big Hit Entertainment Konfirmasi Lagu Iklan Coca-Cola Indonesia Dinyanyikan oleh BTS

Baca Juga: BLACKPINK Pamerkan Kue Hiasan Sendiri Beserta Harapan Mereka di Tahun 2021

Baca Juga: Daftar 10 Kecamatan di Bogor dengan Kasus Positif Aktif Covid-19 Tertinggi per 5 Januari 2021


Jungin merupakan bayi berusia 16 bulan yang diadopsi kemudian dianiaya oleh orang tua angkatnya.

Dalam episode yang cukup menggemparkan, para profesional media mengevaluasi kondisi fisik dan mental terakhir Jungin.

Dari hasil tes dan rekaman CCTV, Profesor Namkoong Ihn dari departemen UGD di Rumah Sakit Ewha Mokdong Seoul mengungkapkan hasil tes.

RS Ewha Mokdong di Seoul merupakan tempat Jungin dirawat sebelum meninggal dunia, ia menunjukkan betapa brutal Jungin telah dianiaya selama berbulan-bulan.

"Ketika Jung In dirawat karena serangan jantung, kami bisa sadar kembali untuk waktu yang singkat. Kami mengambil CT ini pada saat itu," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa saat melihat itu, dirinya merasa darahnya mendidih.

Hasil CT scan Jungin mengungkapkan bahwa seluruh perutnya telah dipenuhi dengan darah.

Baca Juga: Akses www.prakerja.go.id, Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja 2021


"Semua area abu-abu adalah darah dari ususnya yang pecah. Seharusnya tidak ada di sana," ujarnya.

Ketika organ itu pecah, darah dan infeksi memenuhi perutnya, lalu perutnya akan mulai membusuk.

"Dia mungkin memiliki kesempatan untuk hidup jika segera dibawa masuk ke rumah sakit, tetapi dia tidak," lanjutnya.

Profesor Namkoong menunjukkan sejumlah foto rontgen Jungin dan mengatakan bahwa beberapa tulang sudah patah.

"Beberapa patah tulang sudah tua jadi itu terjadi sebelumnya dan sudah sembuh. Beberapa patah tulang masih baru," ujarnya saat menunjukkan hasil foto tersebut.

Berdasarkan bekas luka yang dimiliki Jungin, Profesor Namkoong mengklaim bahwa ini adalah kasus pelecehan anak.

"Jung In adalah kasus pelecehan anak yang mencolok yang bisa dimasukkan dalam buku teks," ujarnya.

"Hampir tidak mungkin untuk melihat jenis patah tulang ini dari anak-anak yang tumbuh di bawah pengawasan orang dewasa yang memadai," lanjutnya.

Baca Juga: Selebriti Korea Berkabung Atas Meninggalnya Anak Usia 16 Bulan, Jimin BTS: Maafkan Aku Jungin-ah

Baca Juga: ARMY Semakin Kagumi Jimin BTS Setelah Buat Postingan Tentang Jungin di Weverse

Halaman:

Editor: Yudhi Maulana Aditama

Sumber: Koreaboo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x