Fiersa Besari Ngaku Salah dan Bodoh Sehingga Dilarang Naik Gunung Rinjani Selama 2 Tahun

7 November 2020, 13:01 WIB
Fiersa Besari di Gunung Rinjani./@FiersaBesari /

ISU BOGOR - Baru-baru ini nama Fiersa Besari sempat diperbincangkan di media sosial karena dilarang naik Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, selama 2 tahun.

Fiersa Besari kerap naik gunung yang bertujuan diantaranya kepentingan konten video dikanal YouTube nya.

Sanksi larangan mendaki salah satu gunung tertinggi di Indonesia itu dikenakan kepada penyanyi indie 'Waktu yang Salah' ini, karena dianggap melanggar aturan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Baca Juga: Ini 4 Jalur Pendakian Gunung Rinjani yang Resmi Dibuka Sabtu 22 Agustus 2020

Fiersa Besari masuk dalam daftar hitam atau blacklist TNGR karena melanggar aturan pendakian selama new normal.

Kepala Balai TNGR Dedy Asriady saat dikonfirmasi membenarkan dan menyebut Fiersa Besari melakukan pendakian tak memenuhi aturan yang berlaku.

"Dia (melakukan) double booking, artinya pendakian bukan hanya dua hari satu malam tapi empat hari tiga malam," jelasnya.

 

Baca Juga: Mulai Dibuka 22 Agustus 2020, Ini Syarat Pendakian Gunung Rinjani di Masa Pandemi Covid-19

Sekadar diketahui, sejak awal dibuka di masa new normal, KLHK membuat aturan kunjungan kawasan taman nasional yang ada di Indonesia.

Dalam unggahan di akun Instagramnya Fiersa Besari memberikan klarifikasi terkait sanksi yang diberikan TNGR kepadanya.

"Sejauh ini, status kami masih blacklist. Tapi komunikasi dengan pihak Taman Nasional Gunung Rinjani terjaga baik. Semoga kelak bisa mendaki ke sana lagi ya. Rinjani keren, Lombok keren, Indonesia keren," dalam unggahan video hasil pendakian yang dipersoalkan TNGR itu.

Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Waktu yang Salah Fiersa Besari

Sebelumnya, ia juga mengungah video klarifikasi terkait pengumuman larangan mendaki baginya dan tim Atap Negeri yang saat itu tanggal 11-12 Oktobe 2020 melakukan pendakian ke Gunung Rinjani.

Berikut video klarifikasi Fiersa Besari terkait larangan mendaki Gunung Rinjani selama 2 tahun itu.

Ia membuat video tersebut untuk menjawab rasa penasaran masyarakat, khususnya para penggemar yang mengaku kaget dengan kabar sanksi tersebut.

"Tujuann saya membuat video ini untuk menjelaskan (fakta yang sebenarnya)," kata dia.

"ya benar saya kena blacklist dan tim atap negeri atas kesalahan kami, kesalahan saya,"

Ia merinci atau menjelaskan kronologis pelanggaran yang dituduhkan pihak TNGR kepadanya terkait double booking.

Baca Juga: Pendakian Gunung Salak Bogor Masih Ditutup, Kangen? Simak Video Ini

"Waktu itu tanggal 11-12 Oktober, juga tanggal 13-14 Oktober, karena sejauh ini rinjani, cuma boleh mendaki 2 hari 1 malam, dan kuota pendakian itu, cuma boleh 45 orang apa ya, kalau nggak salah, pokoknya dibawah 100 orang,"

"Nah, karena waktu itu Arsal Bachtiar (rekannya sekaligus kru Atap Negeri) mendadak, dia ada kerjaan di labuan bajo dan di dan saya takutkan dia nggak bisa pulang, sesuai tanggal yang kami tentukan untuk berangkat ke Rinjani," ujarnya.

Akhirnya, lanjut dia, ia melakukan double booking, dan menyerahkan pembooking tersebut kepada keluarga porter yang ada di Sembalun.

Baca Juga: Heboh! 7 Gunung di Jawa Serentak Muncul Fenomena Awan Topi, Ada Apa? Ini Penjelasannya

"Nah setelah itu, ternyata arsal bachtiar, ini bisa berangkat ke Lombok seperti waktu yang awal, waktu pendakian 11-12 Oktober,"

Kemudian, tambahnya, ia bersama kru berangkat ke Lombok tanggal, 10 oktober, yang dokumentasi perjalanannya di unggah di akun kanal YouTubenya.

"Di video atap negeri kami terjebak angin kencang, akhirnya saya cuma punya tiga pilihan, memaksakan lanjut untuk muncak, turun atau stay,"

"Kalau kami memaksakan lanjut saya tak siap memaksakan risikonya karena anginnya sangat kencang dan saya takut terjadi apa-apa sama tim," katanya.

Baca Juga: 2 Fenomena Alam di Gunung Merapi Terjadi Berurutan, Awan Lenticular dan Berpotensi Erupsi

Kemudian, kalau turun hal tersebut berat dilakukan karena, mereka datang ke sana bukan cuma untuk mendaki, tapi juga untuk membuat video dokumenter untuk youtube atap negeri.

"Jadi kami memutuskan mengambil risiko untuk stay, jadi stay itu bukan karena dilama-lamain, karena memang beberapa kawan-kawan di hari yang sama juga tahu sedang terjadi angin besar,"

Sehingga akirnya, ia belama-lama di Gunung Rinjani hingga melebihi batas waktu pendakian yakni 2 hari 1 malam, karena pembatasan kuota memasuki kawasan taman nasional selama new normal.

Baca Juga: Gunung Halimun di Bogor, Sepi Pendaki Tapi Ramai Peneliti Meski Penuh Misteri

"ya akhirnya kami memutuskan untuk stay sampai, udah cukup aman sampai cukup ke atas, dan sekali lagi itu adalah kesalahan," jelasnya.

Ia mengakui hal tersebut adalah kesalahan dan kebodohannya. "Sebab saya yang memimpin proyek ini, jadi saya yang mengambil keputusan yang mengakibatkan, kami di blacklist," jelasnya.

Hal pertama dilakukan ketika tahu namanya di blacklist adalah langsung menghubungi pihak TNGR.

"oh iya dan saya juga tahu di blacklist sama seperti kalian yaitu dari media, kawan-kawan yang ada di Sembalun pun nggak ada yang ngasih tahu," katanya.

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar 2 Lagu Tentang Gunung Semeru

Ia mengaku kaget adanya informasi tersebut karena membuat heboh jagat maya, khususnya di dunia pendakian.

"Akhirnya saya kaget, yang pertama saya lakukan bukan membuat video ini, tapi langsung menghubungi pihak TNGR, saya menghubungi pihak mereka, tadi sekitar jam 5 sore wib, jam 6 sore wita," katanya.

Ia mengaku sempat berbicara dengan pihak TNGR dan menjelaskan peristiwa yang sebenarnya.

Baca Juga: Begini Kondisi Longsor Gunung Salak dari Dekat, TNGHS: Butuh Kajian Menyeluruh

"Saya menjelaskan, saya mengakui itu kesalahan saya, dan saya juga bilang ke mereka, apakah boleh saya membuat video seperti ini,"

"Pada kesempatan kali ini saya mau minta maaf yang sebesar-besarnya, kepada kawan-kawan semua, karena sudah mencontohkan hal yang tidak baik,"

"Saya juga mau minta maaf kepada TNGR karena sudah melanggar peraturan, dan saya juga tadi dititipi pesan oleh pihak TNGR untuk, menyampaikan kepada kawan-kawan, bahwa kalian semua jangan meniru saya," tutupnya.****

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler