ISU BOGOR - Isi pesan WhatsApp (WA) terakhir yang dikirimkan oleh PO, korban dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, banjir sorotan warganet di media sosial.
Dalam pesan terakhir yang PO kirimkan ke anaknya melalui WA dikatakan bahwa apabila ia tak kembali, maka susul ia ke tempat dukun penggana uang di Banjarnegara, yakni Slamet Tohari.
Korban juga meminta sang anak dan keluarga untuk menyusulnya ke tempat tinggal Slamet Tohari dengan membawa aparat kepolisian.
Baca Juga: Viral Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Bunuh dan Kubur 11 Korban di Perkebunan
PO mengatakan, untuk berjaga-jaga apabila ia tidak ada kabar sampai hari Minggu, tolong aparat untuk menyusulnya ke tempat sang dukun.
"Ini di rumahnya Pak Slamet buat jaga-jaga kalo umur ayah pendek," bunyi pesan tersebut.
"Misal ayah gak ada kabar sampe hari Minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat," lanjut PO dalam pesan WA.
Baca Juga: Kapan THR 2023 Cair? Simak Waktu dan Nominal Uang yang Akan Diterima PNS
Sontak, isi pesan terakhir PO yang beredar luas di media sosial tersebut sukses membuat sejumlah warganet merinding.
"Merinding bgt baca chat korban terakhir dukun di bajarnegara ke anaknya," tulis akun @askrlfess di Twitter.
"Itu bapaknya kaya udh firasat tau kalau mau dibunuh ya," lanjut akun @astrid**.
"Ga kebayang sii anaknya gimana," imbuh akun @starry**.
Baca Juga: 3 Tempat Ngabuburit Asik di Puncak Bogor, Cozy, Instagramable, dan Banyak Takjil!
Tak hanya PO, polisi telah menemukan 10 jasad yang diduga korban Slamet. 10 jasad tersebut ditemukan terkubur di perkebunan yang tak jauh dari TKP.
Saat ini, Slamet yang merupakan dukun palsu pengganda uang telah diamankan oleh pihak kepolisian.***