Tuding Kemenkes Sarang Mafia Farmasi, Aktivis Nicho Silalahi: Kita Wajib Menduga...

28 Januari 2022, 10:06 WIB
Nicho Silalahi (kanan) berorasi di hadapan massa di Gedung Kemenkes, Kamis, 27 Januari 2022. /Tangkapan layar/Twitter/Nicho_Sialalahi

ISU BOGOR - Demo yang digencarkan massa di Gedung Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI Kamis siang, 27 Januari 2022, berbuah nihil.

Aktivis Nicho Silalahi mengatakan bahwa negosiasi massa yang meminta 10 orang perwakilan kemenkes untuk turun tak dikabulkan.

Sebab itu, Nicho Silalahi berapi-api dan melontarkan tudingan jika Kemenkes adalah sarang mafia farmasi dalam.

Baca Juga: BREAKING: Kemenkes Digeruduk Massa Siang Ini, Tolak Pemaksaan Vaksinasi Jadi Tuntutan Utama

Tudingan itu dilayangkan Nicho lantaran ia menilai jika nihilnya perwakilan Kemenkes di tengah massa menunjukkan bahwa memang ada yang disembunyikan oleh Kementerian Kesehatan.

Nicho menduga jika Kemenkes adalah perpanjangan tangan dari para mafia farmasi lewat bisnis vaksin dan PCR.

"Kita datang dengan berbagai argumentasi, mereka tidak berani keluar, tapi ketika kita sudah pergi dari sini kok mereka koar-koar seolah-oleh mereka bener," ungkap Nicho dikutip Isu Bogor dari Twitter, Jumat, 28 Januari 2022.

Baca Juga: Diduga Sindir Keras Warga Kalimantan, Aktivis Nicho Silalahi: Sebenarnya Kalian Siapa?

"Bahkan dalam Kemenkes sendiri saya mengatakan bahwa patut diduga Kementrian Kesehatan terlibat dalam bisnis vaksin dalam PCR," sambungnya.

Nicho dan sejumlah massa yang berkumpul di depan gedung Kemenkes pun tak putus harapan, mereka tetap melontarkan orasi-orasi keras terhadap pemerintah.

Nicho juga mengatakan bahwa yang mengimpor vaksin itu bukanlah Kemenkes, tapi sebuah perusahaan swasta.

Baca Juga: Kontra UU IKN, Aktivis Nicho Silalahi Ajak Rakyat Buat Pemerintahan Baru: Yok Kita Gaspol...

Sebab itulah aktivis itu menuding jika Kemenkes merupakan sarang mafia bisnis farmasi.

"Yang mengimpor vaksin bukan Kemenkes tapi perusahaan swasta," kata dia.

"Maka patutlah kita duga kemenkes menjadi sarang mafia farmasi. Kita juga wajib menduga Kemenkes perpanjangan tangan dari para pemain kartel-kartel bisnis farmasi," sambungnya.

Namun, hingga berita ini naik, belum ada klarifikasi atau tanggapan dari Kemenkes terkait tudingan yang dilayangkan Nicho tersebut.***

 

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler