Susi Pudjiastuti Trending Usai 'Semprot' Luhut soal Hal Ini: Mohon Pencerahan...

21 Desember 2021, 16:15 WIB
Kolase foto Susi Pudjiastuti dan Luhut Binsar Pandjaitan /Instagram/@susipudjiatuti115/@luhut.pandjaitan

ISU BOGOR - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti trending di Twitter usai 'menyemprot' Menteri Koordinasi bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan.

Sambil mengunggah foto Luhut, Susi Pudjiastuti dengan lantang mempertanyakan beberapa hal ihwal karantina Covid-19.

Susi Pudjiastuti menanyakan mengapa pejabat boleh karantina di rumah, sedangkan rakyat tidak boleh.

Baca Juga: Susi Sentil Luhut: Kenapa Pejabat Boleh Karantina di Rumah Sendiri?

"Mohon pencerahan, kenapa pejabat &orang penting boleh karantina di rumah sendiri?? Kenapa masyarakat tidak boleh karantina di rumah sendiri??," ujar Susi dikutip Isu Bogor dari Twitter, Selasa, 21 Desember 2021.

Kemudian, Susi turut melontarkan pertanyaan satire ihwal kenapa para pejabat yang hanya boleh 'pelit', sementara rakyat tidak boleh.

"Kenapa yg boleh berhemat dan jadi pelit cuma pejabat atau vip?? Kenapa masyarakat tidak boleh berhemat atau pelit?? Kenapa cara karantina berbeda," tutur Susi.

Baca Juga: Usai Dituding Bagian dari Teroris, Fadli Zon Justru Santai Lakukan Hal Ini

Pertanyaan Susi tersebut muncul ke permukaan usai ia membaca narasi seputar Luhut yang mengatakan bahwa banyak orang berduit tapi minta fasilitas karantina gratis.

Sontak, Susi pun menilai jika prosedur karantina antara para pejabat dan rakyat Indonesia sangatlah berbeda, padahal virusnya sama.

"Kenapa perbedaan itu ada karena yg sini pejabat & sono masyarakat, seingat sy virusnya sama," kata dia.

Baca Juga: Beredar Diduga List Harga Paket Karantina Hotel Capai Puluhan Juta, Warganet Santer Protes

Lebih lanjut, Susi turut menyinggung soal vaksin dan PCR yang ia anggap 'janggal'.

"Pejabatnya juga boleh gratis di rumah sendiri, jadi ingat pesawat harus PCR, mobil tidak. sekarang orang tua sudah vaksin antigen cukup anak2 belum vaksin PCR," tandasnya.***

 

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler