ISU BOGOR - Gus Miftah menjelaskan soal dugaan perebutan hak asuh Gala Sky, anak semata wayang mendiang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah adalah orang yang paling dekat.
"Jangan jadi rebutan, kalau bisa diurus bareng-bareng. Bahkan kalau konteksnya anak yatim termasuk kita-kita ini, harus ngopeni dia," kata Gus Miftah.
Bahkan Gus Miftah mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu anak mendiang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah.
"Yuk kita bantu bareng-bareng, apakah dia bisa dengan mbaknya, pamannya, atau dengan siapa, itu saya pikir keluarga yang bisa memutuskan, yang terbaik untuk si anak ini," kata Gus Miftah.
Lebih lanjut, Gus Miftah juga kembali menegaskan bahwa yang paling berhak jika mengacu pada hukum Islam adalah orang yang paling dekat.
"Yang paling dekat dan mempunyai garis keturunan, garis masih satu nasab gitu, katakanlah adanya mbaknya, kalau bisa mbaknya yang ngurus," kata Gus Miftah.
Baca Juga: Soal Hak Asuh Gala Sky, Adik Bibi Ardiansyah: Harus Ada Suratnya
Kemudian, jika tidak mampu maka kakak atau adik Vanessa Angel dan seterusnya begitu.
"Atau kalau itu cewek, yang paling berhak menjadi wali itu siapa, kan ada urutan wali tuh, kalau nggak ada bapaknya, wali tuh pamannya, itu juga bisa menjadi jalur hak asuh anak," kata Gus Miftah.
Terkait adanya dugaan perebutan hak waris atau warisan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, kata Gus Miftah sesuai dengan ayat Al Quran.
Baca Juga: Fuji Ngaku Sejak Dituding Eksploitasi Sudah Kurangi Postingan Gala Sky: Dulu Sehari 10 Kali
"Jangan kamu dekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang baik. Artinya dengan cara yang baik itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan si anak yatim," ungkap Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, ahli waris Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah ini tidak hanya anak, termasuk yang lain, bisa kakak atau adiknya.
"Ahli waris itu siapa yang menerima warisan dari orang yang meninggal, oh yang mati bapaknya berarti dia masih meninggalkan istri dan anak, dan lain sebagainya, itu nanti ada aturannya disitu," kata Gus Miftah.
Baca Juga: Ditanya Tudingan Eksploitasi Gala Sky, Fuji Beri Jawaban Menohok
Kemudian jika yang meninggal ayah dan ibunya, lalu siapa saja selain anak yang berhak menerima warisan.
"Itu dalam hukum mawaris ada, jadi sebetulnya rule nya itu sudah ada, lakukan saja itu. Jadi kalau dibilang, ini mutlak 100 persen haknya anak, juga nggak, karena ada juga hak ahli waris yang lain," tegas Gus Miftah.
Tapi jika ada pihak keluarga yang legowo untuk menyerahkan seluruhnya untuk si anak, kata Gus Miftah, hal tersebut tidak masalah.
"Karena hukum mawaris itu, bisa diatur menggunakan hukum agama maupun hukum adat, artinya hukum adat itu ya, baiknya bagaimana," tegas Gus Miftah.***