Amien Rais Jawab Tudingan Melengserkan Gus Dur: Sangat Berlebihan

19 Oktober 2021, 19:51 WIB
Amien Rais Jawab Tudingan Melengserkan Gus Dur: Sangat Berlebihan /Youtube Akbar Faizal Official

ISU BOGOR - Amien Rais menjawab tudingan melengserkan Gus Dur (Abdurrahman Wahid) saat menjabat sebagai Ketua MPR RI pada 2001. Sesunggunya, kata Amien Rais dirinya bersahabat dengan Gus Dur.

"Saya itu bersahabat dengan Gus Dur, sesungguhnya bersahabat betul-betul, bahkan yang mengendorse Gus Dur jadi Capres itu saya di PP Muhammadiyah itu," ungkap Amien Rais di Channel Youtube Akbar Faizal Uncensored yang dikutip Isu Bogor, Selasa 19 Oktober 2021.

Jadi, lanjut Amien Rais, saat menjelang Sidang Umum MPR pada 2001 yang dipimpinnya agar tidak menolak laporan pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie karena tidak mungkin maju lagi.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo hingga Amien Rais Datangi Rumah Rocky Gerung di Sentul, Ini yang Dibahas

"Kemudian disini ada pak Wiranto, ada pak Akbar Tanjung dan pak siapa lagi gitu banyak, ini kursi yang kosong ini untuk mas Amien kita tunggu," kata Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu.

Saat itu, dalam pertemuan sepakat bahwa yang menjadi calon presiden adalah dirinya. Hal tersebut disampaikan BJ Habibie.

"Saksi itu masih hidup semua, ada pak Wiranto, pak Akbar dan lain-lain, kemudian kan otak saya berpikir, Wah kalau Golkar, Fraksi ABRI, partai saya (PAN), Partai Keadilan, semuanya ya sudah bisa-bisa 76 persen," ungkap Amien Rais.

Baca Juga: Rocky Gerung Kedatangan Amien Rais hingga Eks Panglima TNI, Ferdinand Hutahaean Bereaksi Singgung Sentul City

Amien Rais saat itu mengatakan kepada BJ Habibie bahwa dirinya tidak berminat jadi Presiden.

"Saya bilang, saya tidak mau pak, karena saya sudah disumpah dibawah Alquran untuk jadi Ketua MPR selama 5 tahun," ungkap Amien Rais.

Menurut Amien Rais, saat itu sebelum lengsernya BJ Habibie telah membuat politik poros tengah.

Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Dalang Pemakzulan Gus Dur, Fuad Bawazier Sebut Amien Rais Sempat Tolak Sidang Istimewa MPR

"Kita Insya Allah Gus Dur yang kita calonkan, macam-macamlah argumennya itu, waktu itu ada mas Dawam Rahardjo dan almarhum Adi Sasono," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Amien Rais mengatakan juga kepada BJ Habibie bahwa dirinya paham betul sejarah Islam modern di Indonesia.

"Jadi berkali-kali teman NU (Nahdlatul Ulama) itu, selalu di by pass oleh Masyumi, jadi setiap kali ada kursi kabinet, atau setiap kali ada kursi Perdana Menteri itu mesti Masyumi dan PNI waktu itu," ungkap Amien Rais.

Baca Juga: Partai Ummat Dideklarasikan Amien Rais Lewat Film Pendek, Refly Harun Ikut Tayangkan di Akun YouTube

Amien Rais mengaku sempat dipaksa oleh BJ Habibie untuk menjadi presiden, sebelum akhirnya Gus Dur terpilih. Dalam kesempatan itu, Amien Rais minta izin kepada BJ Habibie untuk menelepon ibu kandungnya.

"Saya sempat minta izin sama ibu saya menghubungi pagi-pagi untuk jadi capres. 'Ee saya lihat kamu sudah dilantik jadi Ketua MPR, jadi presiden itu bukan kavling mu kavlingmu itu Ketua MPR 5 tahun ya itu, jangan begitu nanti Allah nggak Ridho'," ucap Amien Rais menirukan suara ibunya.

Dikarenakan sudah final, kata Amien Rais atas saran ibunya, makanya tidak mau jadi Presiden hingga akhirnya Gus Dur terpilih.

"Gus Dur terpilih, saya pimpin sambil solawat badar, belum pernah di MPR ada solawat badar itu, karena kegembiraan kita," ungkap Amien Rais.

Menurut Amien Rais setelah Gus Dur jadi presiden banyak orang Muhammadiyah menghubungi dan bersyukur Gus Dur jadi presiden.

"Saat itu ukhuwah islamiyah itu betul-betul hebat, makanya saya belum lama ini bertemu Hamzah Haz, dia bilang ke saya 'Mas Amien sekarang sudah lain umat Islam mas Amien," kata Amien Rais menirukan ucapan Hamzah Haz mengenang rasa persatuan umat Islam di Indonesia.

Menurut Amien Rais sangat berlebihan jika dirinya dituding sebagai otak yang melengserkan Gus Dur.

"Jadi begini jadi sangat berlebihan kalau mengatakan ini (yang melengserkan Gus Dur) ini adalah Amien, masa saya seorang bisa, saat itu kan banyak akademisi dan jenderalnya," ungkap Amien Rais.

Menurut Amien Rais saat itu dirinya sempat berbincang dengan Gus Dur.

"Sesungguhnya kalau Anda itu tidak terlalu banyak bicara setiap jumat itu ekonomi kita ini sudah autopilot. Sudah bagus loh ini, jadi Anda tinggal tenang saja, jangan Anda mengatakan bintang Kejora boleh dikibarkan asal dibawah merah putih," ungkap Amien Rais.

Tak hanya itu, kata Amien Rais, Gus Dur itu banyak mengeluarkan pernyataan kontroversial yang mengganggu stabilitas politik Indonesia goyah, seperti Aceh saat itu diperbolehkan referendum.

"Gus ini kata-kata ini berat loh, karena kalau Anda sampai kemudian Ambruk, kita ini masalahnya ikut ambruk," ungkap Amien Rais.

Menurut Amien Rais dialog dirinya dengan Gus Dur itu bisa di cek dengan Alwi Shihab. Sebab, saat itu kata Amien Rais saat bicara dengan Gus Dur adik Quraish Shihab berada didekatnya.

"Kemudian saya bilang Gus, pokoknya untuk mengimpeacht presiden itu tidak mudah. Jadi ada surat dari DPR dulu, kemudian setelah sampai ke MPR itu kita beri memorandum pertama, kemudian kedua, baru sidang istimewa," ungkap Amien Rais.

Bahkan, Amien Rais menyebut pergolakan politik Gus Dur dengan DPR saat itu masih jauh dan dirinya sempat menenangkan Gus Dur.

"Pokoknya anda (Gus Dur) tenang saja, menteri-menterinya kerja maksimal, Insya Allah we are on the right track," kata Amien Rais.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler