Bima Arya: Gara-Gara Vaksinasi Kabupaten Bogor Lamban, Pemulihan Ekonomi Tertahan

19 Oktober 2021, 08:27 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya di area Stasiun Bogor, Jalan Nyi Raja Permas, usai mengecek saluran peninggalan zaman Belanda, Sabtu 28 Agustus 2021 /Chris Dale/Isu Bogor

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut pemulihan ekonomi yang seharusnya sudah memulai pelonggaran PPKM level 2 tertahan lantaran vaksinasi di Kabupaten Bogor belum mencapai 50 persen.

Bima menyebut, Kota Bogor masuk dalam aglomerasi bersama Kabupaten Bogor, Jakarta, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan kebijakan penurunan level harus serentak dan saling ketergantungan.

Pada umumnya, kata Bima, pemulihan ekonomi di Kota Bogor sudah membaik dengan ada beberapa kelonggaran atau relaksasi hanya saja diperlukan kembali relaksasi untuk memaksimalkan peningkatan ekonomi.

Baca Juga: Juru Parkir di Bogor Tewas Digorok, Ini Kata Polisi

"Pasar sudah baik, retoran dan kafe. Hanya saja, mal masih sepi karena masih ada pembatasan usia dan belum sepenuhnya fasilitas dibuka," kata Bima, Senin 18 Oktober 2021.

Namun demikia, Bima Arya mengatakan, Pemkot Bogor tidak bisa berbuat banyak lantaran terganjal aturan aglomerasi Jabodetabek untuk kebijakan pelonggaran atau relaksasi guna pemulihan ekonomi.

"Kita masih tergantung instruksi Mendagri, terkait aglomerasi. Kita masih tertahan level 3, karena menyesuaikan dengan (vaksinasi) kabupaten belum 50%, itu aja," Kata Bima Arya.

Baca Juga: Pelajar Dikroyok Hingga Tewas, Bima Arya Mengadu ke Ridwan Kamil

Menurut Bima, jika dilihat secara terpisah, kondisi Kota Bogor sebenarnya telah jauh membaik dibanding dengan awal Pandemi Covid-19. Dengan rata-rata kasus positif baru di bawah 5 kasus dan keterisian tempat tidur atau bed accupancy rate (BOR) mencapi 3%.

Kota Bogor kini hanya mendata terdapat 37 orang yang sakit akibat Covid-19, dari total sekitar 9.000 orang di awal pandemi virus tersebut.

Sebagai bekal menuju PPKM level 2 pun agar relaksasi ekonomi semakin luas, kata dia, kerja keras bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk menekan angka warga yang positif terinveksi wabah itu telah dilakukan sedemikian cara.

Baca Juga: Borong, Bima Arya Sebut PAN Ajukan Erick, Anies, Ridwan Kamil, dan Khofifah Maju Pilpres 2024

Yakni mengadakan vaksinasi massal, membentuk tim penburu vaksin dan dibantu kepolisian dalam hal patroli kerumunan.

Kemudian, capaian vaksinasi Kota Bogor diketahui telah jauh melampaui 50 persen dan pembatasan aktivitas masyarakat dengan protokol kesehatan secara ketat juga telah dilaksanakan.

Sebelumnya, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jabodetabek tidak turun ke level 2. Alasannya diduga karena persentase atau progres vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor masih rendah di bawah 50 persen.

Baca Juga: Bima Arya Kesal, Kota Bogor Sulit Level 2 Karena Vaksin Kabupaten Masih di Bawah 50 Persen

Padahal, indikator lainnya, sama seperti di wilayah sekitarnya, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit maupun tempat isolasi terpadu (Isoter) di Kabupaten Bogor jauh menurun, jika dibandingkan pada Bulan Juli lalu.

"Hanya saja, progres vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor 31,9% maka level Kabupaten Bogor dan wilayah aglomerasi lainnya belum turun dan masih di level 3," ucap Bupati Bogor Ade Yasin, Senin, 11 Oktober 2021.

Karena masih rendahnya persentase atau progres vaksinasi Covid-19, mengumpulkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) untuk melakukan percepatan vaksinasi dari 50 ribu ke 70 ribu per hari.

Baca Juga: Senin Besok PTM, Bima Arya Wanti-Wanti Sekolah di Kota Bogor Jangan Kecolongan

"Kami menargetkan, setidaknya 50 persen masyarakat Kabupaten Bogor sudah tervaksinasi, agar level PPKM turun dan terjadi pemulihan ekonomi masyarakat," sambungnya.

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler