ISU BOGOR - Tagar 'Gerakan Tutup Kuping' trending di media sosial Twitter. Tagar tersebut muncul sejatinya menyoal orang penghafal Qur'an yang menutup kupingnya ketika mendengar musik.
Netizen di media sosial Twitter pun angkat bicara soal ini
"Sesungguhnya musik itu "mengandung" potensi harmful, bukan haram sepenuhnya, tapi tiap keyakinan berhak mengekspresikan ketidaknyamanannya terhadap genre musik tertentu," tulis @ningndhari, Kamis 16 September 2021.
Baca Juga: Rose BLACKPINK Bertemu Rihanna di Met Gala, Netizen: Jiwa Fangirlnya Bergetar!
"Misal orang tua generasi Keroncong disuguhi dangdut juga ga akan mau," lanjutnya mencontohkan.
Ada juga netizen yang menyinggung soal kaum intelektual.
"Katanya open minded. Katanya kaum intelek. Orang gak mau dengerin musik kok dinyinyirin.terus bilangin orang lain radikal," ujar @miftahulc3.
Baca Juga: Netizen Beri Reaksi Beragam Terhadap Riasan Rose BLACKPINK di Met Gala 2021, Knetz: Apa Itu Tren?
Netizen @aguslshak6 memberikan semangat kepada santri penghafal Qur'an itu.
"Semangat terus untuk para hafidhul-Qur'an. Jangan ikuti omongan manusia nyinyir," tulisnya.
"Semangat terus belajar menghafal al quran nya adek2 santri," imbuh @ramdankerenz.
Baca Juga: Dikritik Netizen, Mnet Umumkan Beri Hadiah Uang Tunai Pada Pemenang Street Woman Fighter
"Santri itu gak da yg salah. Napa diframing radikal. Dulu waktu hafalan alfiyah, aku juga gitu. Agar konsentrasi hafalan tidak buyar. Dan itu dilakukn kapan saja, dimana saja. Beda sama yang bilang musik haram," sahut @atikafaya.
Di tengah-tengah menyoal santri penghafal Qur'an, ada salah satu netizen yang memanfaatkan tagar ini untuk menyinggung pejabat pemerintah yang saat ini bungkam suara rakyat.
"Santri tutup kuping biar ga ganggu hafalan dipermaslahin, pejabat yang tutup kuping dari suara rakyat didiemin. Lucu," tandas @andikabp_. ***