ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, menyebut tumben politisi Demokrat Rachlan Nashidik membela Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut kasus kematian COVID-19 di Kota Solo tinggi.
"Tumben-tumbennya (politisi Demokrat membela Luhut) karena berhadapan dengan Gibran (Wali Kota Solo yang juga Putra Pertama Presiden Jokowi)," ungkapnya dalam Channel YouTube Refly Harun, Minggu 1 Agustus 2021.
Menurut Refly Harun, kasus kematian COVID-19 di Kota Solo tinggi harusnya tidak perlu diperdebatkan dan dibantah oleh Wali Kota Solo.
"Dan tidak perlu juga bantah, tapi susahnya memang kalau pemimpin belum matang ya susah ya," ungkap Refly Harun.
Lebih lanjut, Refly Harun menyebut perseteruan antara Luhut dan Gibran ini tidak diperdebatkan karena hanya soal data dan fakta saja.
"Harusnya ya, tinggal dikemukakan bahwa yang meninggal 914 orang, dari 914 orang itu yang ber KTP sekian orang, yang non Solo sekian kan begitu," ungkap Refly.
Seperti diketahui, Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik ikut angkat bicara soal perseteruan antara Gibran Rakabuming Raka dan Luhut Binsar Pandjaitan soal fakta tingginya angka kematian COVID-19 di Kota Solo.
Rachland Nashidik mengaku kali ini mendukung Luhut. Sebab, kata Rachland pandemi Covid-19 ini harus melihat keadaan.
"Kali ini saya bela Pak Luhut. Pak Wali, ini pandemi. Dan kematian tidak memilih tempat," ujar Rachland Sabtu 31 Juli 2021 dikutip IsuBogor.com dalam akun Twitter @RachlandNashidik.
Rachland juga bertanya jika pasien yang meninggal bukan berasal dari Solo apakah tidak mendapatkan perawatan di Solo.
"Lalu kenapa bila korban berasal dari kota lain? Dia tak berhak dapat perawatan di Solo?" ujarnya.
"Kematiannya tidak diakui dan tidak dicatat sebagai korban? Nyawa rakyat kok dipake bahan pokrol," sambungnya.
Baca Juga: Gibran Keliling Pertokoan Kembalikan Uang Pungli, Iwan Fals: Cocok Nih 2024
Sebelumnya, Luhut yang juga Koordinator PPKM Pulau Jawa dan Bali, menjelasakan angka kematian akibat Covid-19 di Solo cukup tinggi.
Sebagai Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka membantah data angka kematian akibat Covid-19 yang disampaikan Luhut.
Meski demikian, Gibran mengakui angka kematian akibat Covid-19 di Solo memang tinggi, namun yang meninggal itu bukan hanya dari Solo saja.
Sehingga, putra Presiden Joko Widodo ini menegaskan jika data yang diperoleh oleh Luhut adalah tidak benar.
Berdasarkan data Covid-19 Solo hingga Sabtu 31 Juli 2021, angka kemartian akibat Covid-19 di Solo tercatat sebanyak 914 orang meninggal dunia.***