Blok Politik Pelajar Batalkan Aksi Jokowi End Game: Karena Ancaman dan Teror Sejak Malam Hari

24 Juli 2021, 15:17 WIB
Polisi menyekat Jalan Raya Gajah Mada berkenaan dengan adanya rencana Aksi Nasional Jokowi End Game Sabtu 24 Juli 2021. Blok Politik Pelajar Batalkan Aksi Jokowi End Game: Karena Ancaman dan Teror Sejak Malam Hari /Pikiran Rakyat/Amir Faisol/

ISU BOGOR - Blok Politik Pelajar (BPP) akhirnya membatalkan aksi Jokowi End Game yang rencananya digelar di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu 24 Juli 2021.

Pembatalan BPP melakukan aksi Jokowi End Game karena berbagai alasan, diantaranya terkait ancaman dan teror yang menimpa para penggagas.

Bahkan di akun media sosial twitter @bpp_org menyebarkan rilis soal pembatalan aksi Jokowi End Game menyebut ada 3 orang penggagas BPP yang mendapatkan intimidasi.

Baca Juga: Soal Penanganan COVID-19 Lewat PPKM, Mahfud MD: Pemerintah Menyadari Adanya Ketakutan dan Keresahan Masyarakat

Baca Juga: Seruan 'Jokowi End Game' Trending Satu di Twitter, Netizen Sebut Itu Bentuk Kefrustasian Masyarakat

Dalam rilis singkat BPP mengungkap selain alasan dibatalkan juga karena situasi yang tak memungkinkan.

"Jauhkan titik aksi yang tersebar di sosial media. Untuk teman-teman yang memiliki informasi mengenai kabar penangkapan, bisa DM Instagram kami, akan kami bantu advokasi hukum," tulis akun tersebut.

Kemudian, aksi konvoi Blok Politik Pelajar (BPP) dibatalkan karena lokasi start Konvoi sudah dikepung aparat TNI/Polri.

Baca Juga: Denny Darko Bersyukur dan Ramal Aksi Jokowi End Game Gagal: Karena Tak Direstui Sama yang Punya Bumi

Baca Juga: Kasus Masih Tingggi, Rancana Longgarkan Pembatasan Sosial Presiden Jokowi Disorot Internasional

"3 orang penggagas BPP mendapatkan intimidasi, ancaman dan terror sejak malam hari tadi. Beberapa tempat tinggalnya didatangi orang tidak dikenal. Hingga kehilangan akses terhadap akun Whatsapp," ungkapnya.

Selain itu, BPP juga menduga ada aparat di sekitar Trisakti sedang membagikan bansos untuk warga.

"Jangan mudah percaya dan terprovokasi oleh kabar simpang siur di server Discord, terutama mengenai kerusuhan," paparnya.

Baca Juga: Ustadz Hilmi Firdausi Tak Setuju Presiden Jokowi Mundur, Tapi Minta Hal Ini sebagai Gantinya

Selain itu, dalam rilis tersebut menghimbau para peserta aksi untuk belajar menjadi cair agar tidak terpusat pada satu titik.

"Jangan punya titik lokasi khusus, ingat ini bukan aksi pamungkas, ini aksi serentak berhari-hari," katanya.

Terkait dengan itu, dalam pernyataan rilis BPP semakin terpusat semakin polisi senang, semakin menyebar, semakin alat taktis bingung ditempatkan.

Baca Juga: Kritik Presiden Jokowi Soal Cari Obat di Bogor, Epidemiolog UI dr. Pandu Riono Sebut Apoteknya Bisa Tutup

 

"24 Juli 2021 merupakan hari awal dari musim perlawanan ini. Jika hari ini gagal, kembali dahulu, atur strategi lagi," katanya.

Seperti diketahui, BPP merupakan organisasi tanpa bentuk yang digagas oleh Delpedro Marhaen salah satu mahasiswa Universitas Tarumanegara.

Nama Delpedro ramai diperbincangkan karena mendukung BEM UI yang mengkritik Presiden Jokowi sebagai King Of Lips Service.

Bahkan, Delpedro sempat berdebat dengan akademisi sekaligus influencer pemerintah Ade Armando.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler