Kritik Jokowi soal Kegagalan Tangani COVID-19, Juru Wabah dr. Pandu Riono: Intervensi Terlambat

20 Juli 2021, 23:54 WIB
Kolase foto dr. Pandu Riono (kiri) dan Presiden Jokowi /instagram @panduriono @jokowi

ISU BOGOR - Epidemiolog alias Juru Wabah Indonesia dr. Pandu Riono melontarkan kritik kepada Presiden Jokowi soal kegagalan menangani COVID-19 lewat PPKM Darurat.

"Kegagalan PPKM Darurat pasti ada sebabnya," kata dr. Pandu Riono dikutip Isu Bogor dari akun twitter-nya, Minggu 20 Juli 2021.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi baru saja mengumumkan PPKM Darurat yang telah dilakukan sejak 3-20 Juli 2021 terpaksa harus diperpanjang hingga 25 Juli 2021.

Baca Juga: Usai Jokowi Umumkan PPKM Diperpanjang, Netizen Naikkan Tagar #PresidenTerburukDalamSejarah

Menurut dr. Pandu Riono, pemerintahan Presiden Jokowi gagal menangani COVID-19 lewat kebijakan PPKM Darurat karena terlambat dalam melakukan intervensi.

"Bukan hanya tantangan intervensi yg terlambat dan kurang fokus pada upaya menutup keran kasus yg terus mengalir tak terbendung," ungkap dr. Pandu Riono.

Akibat gagalnya PPKM Darurat sehingga Presiden Jokowi harus mengambil keputusan diperpanjang sampai 25 Juli 2021, kata dr. Pandu Riono sangat disayangkan karena varian Delta sudah menyebar.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang Sampai 25 Juli, Jokowi: Alhamdulillah Kita Patut Bersyukur

"Lima hari mendatang akan dikendorkan Pengendalian Pandemi Covid-19 di Indonesia, walaupun varian Delta sudah menyebar ke seluruh wilayah NKRI," ungkap dr. Pandu Riono.

Sebelumnya, dr. Pandu Riono juga menyoroti tentang angka kematian COVID-19 di Indonesia yang tidak dilaporkan, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

 

"Underreported kasus di Jakarta juga mirip, karena sistem tes hanya mendeteksi 10 persen saja dari yg sesungguhnya ada," tulis dr. Pandu Riono menanggapi soal angka kematian COVID-19 di India yang tidak dilaporkan sebanyak 10 kali lipat dari data resmi.

Baca Juga: PPKM Darurat Resmi Diperpanjang, Jokowi: Jika Kasus Turun, 26 Juli Mulai Dibuka Bertahap

Menurut dr. Pandu Riono tidak dilaporkannya kematian itu terlihat jika dibandingkan dengan jenazah pasien COVID-19 yang meninggal kemudian dimakamkan dengan protokol COVID-19.

"Kematian juga underreported, bila dibandingkan jumlah pemakaman protokol Covid-19," ungkapnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler