Sukses Atasi 2 Pandemi Flu, Siti Fadilah: Kalau Menteri Bekerja dengan Baik Rakyat Terselamatkan

19 Juli 2021, 22:32 WIB
Eks Menkes Siti Fadilah Supari bercerita tentang sukses melawan WHO dalam mengatasi pandemi flu burung dan flu babi di Indonesia, saat dirinya masih menjabat sebagai menteri pada 2004-2009 /Tangkapan layar YouTube Hersubeno Point

ISU BOGOR - Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari menyindir pemerintah dengan cara mengenang kisah suksesnya dalam mengatasi dua pandemi flu di Indonesia yang membuatnya harus dipenjara karena melawan kekuatan WHO.

"Kalau menterinya bekerja dengan baik, dan betul rakyatnya terselamatkan," kenang Siti Fadilah Supari di channel YouTube Hersubeno Point yang dikutip Senin 19 Juli 2021.

Pernyataan tersebut dilontarkan Siti Fadilah saat ditanya kenapa saat dirinya menjabat Menkes 2004-2009 sempat ada pandemi flu burung dan babi tapi tidak terlalu dirasakan seperti sekarang ini.

Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Sanjung Pemerintah Soal Penanganan COVID-19: Coba Kalau Bukan Pak Luhut

"Bahkan sampai rakyatnya tahu coba, menterinya sampai waduh luar biasa, luar biasa dan saya sampai mengorbankan diri saya sendiri kan," kata Siti Fadilah Supari yang sempat dipenjara 4 tahun karena dituduh kasus korupsi alat kesehatan.

Jadi pada waktu itu, lanjut Siti Fadilah, saat menangani flu burung dan flu babi adalah melakukan perlawanan adanya kebijakan organisasi kesehatan dunia (WHO) yang mengancam kedaulatan bangsa.

"Intinya saya mereformasi WHO, karena WHO kebetulan saya menyaksikan bahwa WHO tidak benar waktu itu," ungkap Siti Fadilah.

Baca Juga: Ekonom Apresiasi Keberanian Eks Menkes Bongkar Kecurangan Industri Farmasi AS, Siti Fadilah: Dampaknya Penjara

Sebab, saat itu kata Siti Fadilah, WHO menyatakan bahwa di Indonesia akan jadi episentrum flu burung dan akhirnya bisa dibuktikan.

"Bahwa virus flu burung itu ternyata tidak menular, padahal dari WHO dikatakan menular, WHO sudah seperti kayak Wuhan (dalam kasus COVID-19) itu," papar Siti Fadilah.

Lalu, kata Siti Fadilah, ketika itu dirinya melakukan tindakan, kalau seperti di Wuhan itu tanggal 13 Maret WHO mau mendeclare bahwa flu burung di Indonesia sebagai episentrum.

Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Dalang Pandemi COVID-19, Siti Fadilah Sebut China dan Amerika Sebagai Korban

"Disitulah saya speak up bahwa persangkaan Anda (WHO) salah, kan saya punya bukti definitely yaitu virusnya, virusnya tidak menular, kenapa Anda (WHO) bilang menular," ungkap Siti Fadilah.

Bahkan, ketika itu kata Siti Fadilah untuk melawan argumennya tentang virus flu burung tidak menular, WHO membawa 10 ahli.

"Untuk memaksa saya, bahwa memang terjadi penularan human to human di Indonesia dan waktu itu saya bisa melawannya. Alhamdulillah tuhan yang menolong saya," tegas Siti Fadilah.

Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari Mengaku Takut Kena Covid-19: Karena Sudah Banyak yang Mati

Menurutnya yang dimaksud Tuhan menolongnya karena Siti Fadilah berhasil melawan WHO dan mengatasi pandemi flu burung di Indonesia tanpa memakan korban.

"Kalau saya sendiri saya tidak akan kuat (karena ada Tuhan), dan saya bisa mereformasi WHO, kenapa bisa? karena dibelakang saya ada 128 negara yang mendukung untuk melawan WHO untuk mereformasi," ungkapnya.

Hal itu dikarenakan, kata Siti Fadilah, saat itu terlihat adanya ketidakadilan dalam aturan-aturan yang ada di WHO.

Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari Mengaku Takut Kena Covid-19: Karena Sudah Banyak yang Mati

"Dan hal itu menyebabkan, kami negara-negara ketiga, yaitu sangat mudah untuk mendapatkan pandemi dan kemudian aturan saya itu menang pada tahun 2011, walaupun saya sudah tidak menjadi menteri lagi," jelas Siti Fadilah.

Maka diri itu, kata Siti Fadilah, kemenangannya melawan WHO meski sudah tak menjabat Menkes, namun itu suatu prestasi yang luar biasa.

"Saya bisa menggagalkan suatu pandemik, pandemik flu burung saya gagalkan, pandemik flu babi bisa saya tahan tidak masuk Indonesia, suatu prestasi yang sangat luar biasa," ungkapnya.

Tapi, banyak diketahui publik dampak dari perlawanannya itu mendapatkan tuduhan kasus korupsi.

"Saya mendapat kriminalisasi sehingga saya masuk penjara karena saya melawan suatu kekuatan yang sangat luar biasa dan saya tidak mengira, saya lurus aja, ku pikir kalau bener pasti bener, ternyata lawan itu kalau kuat sekali ya ada akibatnya untuk yang melawan," papar Siti Fadilah.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler