Fenomena Sungai Pink di India Indah Tapi Merusak, Berikut Penjelasan Ahli Biologi

25 November 2020, 21:31 WIB
Fenomena Sungai Pink di India membuat heboh netizen hingga akhirnya menjadi obyek wisata baru.*/ /Twitter @msteckchandani

ISU BOGOR - Fenomena alam air sungai berwarna pink di Kerala, India mendadak geger dan menjadi magnet wisata baru.

Fenomena perubahan warna air sungai menjadi pink itu akan terlihat jelas jika dari kejauhan. Jika dari dekat ternyata tak ada perubahan.

Penyebabnya adalah sungai di Kerala, Avala Pandi Kozhikode dekat Perambra berubah menjadi merah jambu karena sedang mekarnya jutaan bunga Fanwort Bercabang.

Baca Juga: Viral Fenomena Awan Lenticular Mirip Semar Muncul di Tengah Siaga Merapi, Netizen: Mbah Maridjan

Baca Juga: Nikmati Gratis Ongkir Sepuasnya dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale!

Baca Juga: Fenomena La Nina Segera Datang, BNPB Minta Masyarakat Waspadai Bencana Banjir dan Longsor

Seperti yang tersiar di India Times pada Rabu 25 November 2020, fenomena ini telah menjadi tempat wisata terbaru di daerah tersebut, dengan banyak yang berkunjung ke sana untuk menyaksikan pemandangan spektakuler.

Dan banyak dari mereka yang mengunjungi sungai akan kembali dengan beberapa tanaman Forked Fanwort yang mereka petik dari air.

Hal ini, menurut ahli biologi, merupakan masalah yang memprihatinkan karena dapat menyebabkan banyak kerusakan pada ekologi lokal.

Fenomena Sungai Pink di India.* Twitter @msteckchandani

Baca Juga: Viral Fenomena Awan Lenticular di 7 Gunung di Jawa, Ada Tanda Bahaya di Balik Keindahannya

Baca Juga: Fenomena Lintang Kemukus Menurut Astrophile, Legenda Keris Majapahit dan Istilah 'Berambut Panjang'

Hal itu dikarenakan Kipas Bercabang (Cabomba furcata) yang dikenal secara lokal sebagai 'mullan payal' bukanlah spesies asli yang ditemukan di perairan Kerala.

Dipercaya bahwa Forked Fanwort bisa saja memasuki sungai Avala Pandi secara tidak sengaja atau kesalahan ceroboh oleh beberapa penduduk setempat yang membuang tanaman akuarium ke dalam badan air.

Tetapi seperti spesies invasif lainnya, ia tumbuh subur dan telah mengalahkan tanaman air asli. Implikasi jangka panjang dari spesies invasif ini masih harus dipelajari.

Baca Juga: 2 Fenomena Alam di Gunung Merapi Terjadi Berurutan, Awan Lenticular dan Berpotensi Erupsi

Baca Juga: Heboh Fenomena Lintang Kemukus Juga Terjadi di Negara Ini dengan Sebutan Fireball, Ini kata LAPAN

Namun ini bukan satu-satunya tanaman air invasif yang telah menghantam perairan di Kerala, mengubahnya selamanya.

Sama seperti Forked Fanwort, Eceng Gondok juga memiliki bunga yang indah dan dapat memberikan pemandangan yang spektakuler.

Tapi itu hanya satu sisi saja. Eceng Gondok, satu lagi orang Amerika Selatan yang diperkenalkan ke Kerala pada awal abad ke-20.

Terkenal karena dianggap sebagai salah satu tanaman paling invasif di dunia, Eceng Gondok yang dikenal di Malayalam sebagai 'kula vazha' tumbuh subur di daerah terpencil Kerala.

Fenomena Sungai Pink di India Twitter @msteckchandani

Baca Juga: Heboh! 7 Gunung di Jawa Serentak Muncul Fenomena Awan Topi, Ada Apa? Ini Penjelasannya

Baca Juga: Ini Penyebab Banjir Bandang di Bogor dan Sukabumi, BMKG: Fenomena Rossby

Hari ini telah menjadi ancaman sedemikian rupa sehingga Eceng Gondok membentuk karpet di atas badan air yang tumbuh, mencekik tanaman dan makhluk lain di sana.

Itu juga membuat navigasi melalui sungai menjadi sulit karena tanaman yang lebat tidak akan membiarkan kapal melewatinya dan bahkan dapat merusak mesin mereka.

Meskipun ini menakutkan, ada insiden lain dari seluruh dunia, sungai telah berubah warna.

Sungai Cano Cristales di Kamboja adalah salah satu contohnya. Itu tidak hanya memiliki satu warna, tetapi lima.

Baca Juga: Fenomena Awan Lenticular Muncul di Langit Jawa, Antara Keindahan dan Tanda Bahaya

Tanaman di perairan ini berubah warna tergantung dari kondisi cahaya dan air. Tanaman di dalam sungai terlihat berwarna hijau, oranye, merah, kuning, dan bahkan biru.

Pada tahun 2006, sebuah sungai di Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu di China barat telah berubah menjadi ungu, bukan karena tanaman invasif, tetapi karena aktivitas manusia.

Sungai Kuning telah berubah menjadi ungu setelah unit industri membuang limbah logam ke dalam air. Awal bulan ini, insiden serupa dilaporkan dari sungai Iskitimka di kota industri Kemerovo, Rusia.

Baca Juga: Fenomena Lintang Kemukus Menurut LAPAN Belum Bisa Dipastikan Nama Jenis Benda Luar Angkasa Tersebut

Namun, ini bukan sungai pertama di Rusia yang berubah menjadi merah akibat tumpahan bahan kimia. Sebuah sungai di Naro-Fominsk sebelumnya juga berubah menjadi merah darah karena kontaminasi.

Pada bulan Juni tahun ini, air danau kawah Lonar di distrik Buldhana Maharashtra telah berubah warna menjadi merah muda.

Para ahli mengaitkan perubahan tersebut dengan salinitas dan keberadaan ganggang di badan air.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler