Gunung Salak Terbelah Bukan Semata-mata Longsor, Petugas BTNGHS Temukan Fakta Mengejutkan Ini

- 28 September 2020, 14:48 WIB
Ini penampakan dari dekat Gunung Salak terbelah di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Senin 28 September 2020
Ini penampakan dari dekat Gunung Salak terbelah di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Senin 28 September 2020 /Iyud Walhadi/Dok Resort PTNW Bogor TNGHS

ISU BOGOR - Beredarnya video dan foto tentang Gunung Salak terbelah tepat di perbatasan Kabupaten Bogor dan Sukabumi ternyata bukan semata-semata karena longsor saja.

Pasalnya, berdasarkan pengakuan petugas di lapangan yang melakukan pengecekan terkait informasi tersebut, banyak menemukan fakta mengejutkan dan keanehan dari rimba Gunung Salak nan asri ini bisa terbelah karena longsor.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi SPTNW III Sukabumi Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Pitra Panderi saat dikonfirmasi melalui ponselnya tentang fenomena Gunung Salak terbelah, Senin 28 September 2020.

Baca Juga: Cerita Petugas TNGHS yang Meninjau Longsor hingga Puncak Gunung Salak 3 lewat Jalur Suaka Elang Loji

Baca Juga: Begini Kondisi Longsor Gunung Salak dari Dekat, TNGHS: Butuh Kajian Menyeluruh

Tangkapan layar Gunung Salak di Desa Pasir Jaya, Cigombong, Kabupaten Bogor terbelah, Sabtu 26 September 2020
Tangkapan layar Gunung Salak di Desa Pasir Jaya, Cigombong, Kabupaten Bogor terbelah, Sabtu 26 September 2020

Baca Juga: Gunung Salak Terbelah Akibat Longsor, Warga di Cigombong Bogor Diminta Hati-hati

Menurutnya, dari hasil tinjauan di lapangan beberapa hari terakhir ini, selain tidak ditemukan adanya dugaan telah terjadi ilegal loging (pembalakan liar), sebagai penyebab Gunung Salak longsor hingga terbelah.

"Yang jelas kita sudah melakukan pengecekandi lapangan, itu terjadi tepat di hulu Sungai Cikedung dan masuknya Kabupaten Bogor yaitu Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong. Memang ada longsoran, kita cek tidak ada ilegal loging," ungkap Pitra.

Pitra mengaku sudah menelusuri panjangnya longsoran dari Puncak Salak 3 hingga ke bawah itu sekitar 2-3 kilometer. Sehingga dari kejauhan terlihat Gunung Salak terbelah.

Baca Juga: Gunung Salak Bogor Terbelah, BNPB: Itu Pendalaman dan Pelebaran Jalur Sungai Saat Hujan Lebat Turun

"Kita sudah cek di atas ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (MDPL), memang saya tidak sampai ke atas lagi karena nggak kuat, tapi secara (kasat mata) pantauan fakta tidak ada ilegal logging," ujarnya sebagai bentuk penegasan bahwa dugaan ilegal loging tidak ada.

Menurutnya, longsor di Gunung Salak yang masuk wilayah administrasi tiga wilayah (Kabupaten Bogor, Sukabumi, Jawa Barat dan Lebak, Banten) ini adalah terpanjang.

"Sebetulnya ini kejadian longsornya berbarengan dengan di Desa Cibuntu, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, yang diduga karena tingginya curah hujan menimbulkan penumpukan air di sebuah tanah yang labil hingga akibatnya terjadi longsor," katanya.

Baca Juga: Pendakian Gunung Salak Bogor Masih Ditutup, Kangen? Simak Video Ini

Sebab, lanjut dia, longsor di Gunung Salak yang masuk resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (PTNW) Salak 1 Bogor ini juga masih dalam satu landscape dengan Cibuntu.

"Hanya beda Daerah Aliran Sungai (DAS) saja, yang Cibuntu, Sukabumi itu masuknya DAS Cimandiri, sedangkan yang longsoran Pasir Jaya, Cigombong (Gunung Salak Terbelah) ini masuknya DAS Ciliwung-Cisadane," katanya.

Pihaknya berharap, dengan kejadian ini meski tak ada korban jiwa seperti yang di Cibuntu, Sukabumi, sejumlah pihak berwenang dalam hal ini Kementerian Energi Sumber Daya Mineral dalam hal ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera melakukan kajian.

Baca Juga: Diajak Trekking Bima Arya ke Kaki Gunung Salak Bogor, Luna Maya: Had So Much Fun

"Sebab, Gunung Salak ini masuk strato volcano atau gunung salak aktif. Sehingga kita inginnya ke depan ada kajian menyeluruh, tentang penyebab Gunung purba ini. Disebut ada nggak disebabkan geologi kepurbakalaan itu harus ada kajian lagi," paparnya.

Pihaknya juga mengaku bingung panjang longsoran ini dari ujung Puncak Salak 3 hingga ke bawah terlihat lurus. "Yang jelas dari segi kehutanan tidak ada tanda-tanda akibat ilegal loging, untuk sementara itu. Tapi kalau yang sesungguhnya saya belum bisa memastikan," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x