Hal tersebut disampaikan Syarifah saat memimpin rapat pertemuan kemitraan dalam penanggulangan AIDS di Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Selasa, 10 Oktober 2023.
Pada rapat ini Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor bersama kemitraan penanggulangan AIDS menyampaikan berbagai hal yang sudah dilakukan selama 2023, kendala di lapangan dan usulan perencanaan untuk 2024 mendatang.
Baca Juga: Respons Rudal Hizbullah, Israel Serang Lebanon Selatan
"Dari Januari sampai Agustus tercatat ada 306 kasus HIV AIDS di Kota Bogor," ujar Syarifah.
Syarifah mengatakan, dari 306 kasus positif HIV di Kota Bogor ini 256 kasus merupakan laki-laki dan 50 kasus merupakan perempuan.
"Walaupun begitu harus tetap diobati, kalau sudah diobati virusnya bisa menurun, jadi tingkat penularannya rendah," kata Syarifah.
Baca Juga: Viral Sungai Menghilang di Sidoarjo, Diduga Dijual oleh Oknum Tak Bertanggung Jawab
"Sebaliknya kalau orang itu terkena HIV namun tidak mau berobat akibatnya bisa fatal, mulai dari kematian dan tentunya bisa menularkan ke orang lain lewat jarum suntik dan hubungan seksual," tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua KPA Kota Bogor Cyamiati Karolin mengatakan, berdasarkan analisa situasi HIV AIDS dari Dinkes Kota Bogor jumlah penderita HIV sampai bulan ini yakni 306 kasus se-kota Bogor.
Dari data ini pihaknya melakukan berbagai upaya penanggulangan HIV AIDS semaksimal mungkin. Ini dilakukan agar pasien tidak sakit, menekan virus, bisa tetap produktif namun tidak menularkan lagi sehingga tidak ada kasus baru.