ISU BOGOR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan Pemkot Bogor telah memiliki sejumlah rencana aksi daerah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Diantaranya yang berkaitan dengan persoalan perkotaan.
Sebagai informasi, GRK adalah gas-gas yang terperangkap pada panas di atmosfer dan dapat menyebabkan kenaikan suhu udara rata-rata bumi atau mengakibatkan pemanasan global.
Menurut Syarifah di tengah meningkatnya pertumbuhan penduduk dan padatnya aktivitas masyarakat urban, maka tidak bisa dipungkiri kebutuhan akan transportasi dan penggunaan kendaraan pun cukup tinggi. Imbasnya pada hal terhadap GRK itu sendiri.
Baca Juga: Warpat Puncak Bogor Bakal Dibongkar Satpol PP, Rest Area Gunung Mas Jadi Lokasi Baru
Hal tersebut disampaikan Syarifah dalam kegiatan Bimbingan teknis (Bimtek) supervisi inventarisasi GRK dan Monitoring, Pelaporan, Verifikasi (MPV) yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim di Bogor, Senin, 9 Oktober 2023.
Tak hanya itu, hal lain yang berkaitan dengan GRK adalah mengenai keberadaan sampah yang dihasilkan dari rumah tangga yang juga berdampak pada gas metan.
3 Cara Pemkot Bogor Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Sebagai Heritage city Kota Bogor mempertahankan bangunan bangunan tua yang masih terus terjaga.
Sedangkan terkait green city Kota Bogor memiliki Kebun Raya Bogor, Hutan Cifor, memperbanyak taman, ruang terbuka hijau skala kota maupun di tingkat wilayah kecamatan dan kelurahan, mempertahankan dan merawat pohon pohon tua yang berada di pinggir jalan dan upaya lainya untuk menjaga iklim mikro.
Di bidang transportasi, Kota Bogor sejak beberapa tahun lalu sudah mulai menerapkan bahan bakar gas pada transportasi angkutan perkotaan.
Baca Juga: Rancang Perwali Tentang Komite Sekolah di Kota Bogor, Bima Arya: Bisa Jadi Model di Tempat Lain