Satu Hari 21 Positif Covid-19, Kota Bogor Catat Rekor Terbanyak Semasa Pandemi

- 29 Agustus 2020, 17:15 WIB
Salah seorang pedagang Pasar Parung, Bogor menjalani swab test, Senin 6 Juli 2020
Salah seorang pedagang Pasar Parung, Bogor menjalani swab test, Senin 6 Juli 2020 /Iyud Walhadi//Diskominfo Bogor



ISU BOGOR - Bertambahnya 21 kasus baru pasien positif Covid-19 dalam satu hari, Kota Bogor mencatat rekor positif terbanyak semasa pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.

Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 Kota Bogor pada, Sabtu 29 Agustus 2020 dilaporkan penambahan 21 pasien terinfeksi positif Covid-19.

"Jadi selain bertambah 21 kasus baru, dilaporkan juga 8 pasien sembuh," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Sri Nowo Retno dalam keterangannya tertulisnya, Sabtu 29 Agustus 2020 sore.

Baca Juga: Baru 5 Bulan Diteken, Mentan Yasin Limpo Anulir Ganja Sebagai Tanaman Obat

Dengan penambahan kasus baru itu jumlah akumulasi pasien positif di Kota Bogor 574 kasus. Dengan rincian, pasien sembuh 334 kasus, pasien aktif dalam perawaran 211 kasus, dan kasus meninggal dunia sebanyak 29 kasus.

Untuk kategori probable tidak ada penambahan kasus, sebanyak 57 pasien terdiri dari 50 meninggal, 4 sakit, dan sembuh 3 pasien. Untuk kasus, pasien dengan kategori suspek (PDP/ODP) mencapai 2.420 dengan rincian 2.302 sembuh, 37 meninggal, dan 81 pasien masih dalam perawatan.

Baca Juga: Telkom: 11 Orang Positif Covid-19 Bukan Karyawan

Sedangkan untuk kasus dengan kategori kontak erat dilaporkan berjumlah 1.338 pasien dengan rincian sembuh 1.128 pasien, dan masih dalam karantina 210 kasus.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menghimbau anak-anak dan juga masyarakat yang lanjut usia (lansia) untuk betul-betul tidak keluar rumah apabila tidak ada hal-hal yang mendesak. Sebab, Kota Bogor berada di zona merah dan kasus penularan positif Covid-19 dari klaster rumah tangga menempati urutan tertinggi.

“Ada sekitar 45 keluarga dengan kasus 189 orang positif Covid-19, ini harus kita waspadai. Data menunjukkan bahwa dari yang positif Covid-19 anak-anak dan lansia dengan mobilitas yang tinggi itu terpapar,” kata Bima Arya.

Baca Juga: Kota Bogor Memerah : Mulai Hari Ini hingga September 2020, Anak-Anak dan Lansia Sebaiknya Dirumah

Dia menekankan, klaster rumah tangga ini harus diwaspadai karena di transmisi lokal sudah banyak terjadi penularan. Berdasarkan data kasus positif Covid-19 di Kota Bogor selama dua pekan terakhir menunjukkan lonjakan yang cukup tajam. Hal ini diketahui dari mitigasi infeksi dan tracing Pemkot Bogor.


“Dari data swab seluruh kasus positif Covid-19, ada 49 persen itu berasal dari penelusuran atau tracing orang yang positif. Kemudian orang yang memiliki gejala yang ingin di swab 24 persen, swab masif di tempat umum, tempat bekerja, kantor, pasar dan lain-lain ada 18 persen dan 7 persen hasil screening warga dari luar kota. Kami menyimpulkan bahwa test dan tracing kita yang gencar itu menyebabkan lonjakan positif,” katanya.***

 

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x