Bima Arya mengatakan bahwa hidup merupakan momentum antara kecepatan dan kekuatan (Speed and Power), sehingga effort (usaha) dan semangat serta kecepatan berbanding lurus dengan apa yang akan dicapai dan dampak yang akan terjadi.
"Saya ingin setiap menit, setiap jam kita Insya Allah memberikan kesempatan bagi kita mendapatkan momentum. Mungkin momentum itu inspirasi, mungkin momentum itu gagasan, mungkin momentum itu adalah kepercayaan yang kemudian bangkit bersama. Karena hidup adalah momentum," katanya.
Dalam Rakerda yang diadakan selama dua hari ini, ada 16 poin target program yang dibahas, yakni penataan transportasi dan angkutan kota untuk Bogor semakin lancar, penyelesaian Jembatan Otista, Revitalisasi pasar, penataan kawasan, Jembatan Merah.
Baca Juga: Pembongkaran Jembatan Otista Bogor Dihentikan Usai Diprotes DPRD, Begini Respons Bima Arya
Kemudian, penataan Air Mancur, Penataan Alun-alun Empang, pembinaan terhadap Anak jalanan, PMKS dan ODGJ, penyelesaian Bale Ageung Batutulis, Realisasi Bogor City Gallery dan Library, rencana perluasan RSUD, Kampung santri sekolah satu atap, relokasi rumah rawan bencana dan sentra kuliner.
Untuk menyemangati semua dalam mengejar momentum mencapai target capaian Bima Arya pun memberikan teriakan 'Final Push' yang kemudian dijawab oleh peserta Rakerda 'Yes, We Can!'.
Penataan Angkot dan Kemacetan
Terkait revitalisasi pasar, Bima Arya meminta kepada Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya beserta jajaran, dinas terkait, camat dan lurah fokus untuk menuntaskan penataan pasar.
Penataan Kawasan
Masalah PMKS
"Setelah Januari saya masih lihat di emperan seperti ini rasanya nggak tuntas pekerjaan saya. Saya ingin rumah singgah ini diseriusi. Rumah singgah yang benar-benar nyaman," katanya.
Baca Juga: Jalur SSA Bogor Jadi Dua Arah Efektif Urai Kemacetan di Banyak Titik, Ini Kata Bima Arya