ISU BOGOR - Jalan Otista Bogor ditutup menuai pro-kontra di kalangan masyarakat. Tak sedikit yang mendukung karena pembangunan jembatan dan pelebaran jalan di pusat kota itu bakal mengurai kemacetan.
Namun banyak juga yang mengecam karena rekayasa lalu lintas yang diberlakukan selama pelebaran jalan Otista Bogor itu menimbulkan kemacetan parah di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor.
Bagi yang kontra bukan tanpa alasan mereka menolak rekayasa lalu lintas yang kini diterapkan Pemkot Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Hingga hari ketiga, kemacetan panjang terjadi pada pagi hari (07.00-08.00 WIB).
Baca Juga: Imbas Penutupan Jalan Otista Bogor, Bima Arya Minta Maaf: Arus Lalu Lintas Akan Kami Evaluasi
Sementara bagi yang pro mengungkapkan Jembatan Otista tidak hanya digunakan warga Kota Bogor, tetapi warga luar Kota Bogor turut menggunakannya. Bahkan, menjadi jalur bagi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ketika pulang dan menerima tamu negara di Istana Bogor.
Pro Jalan Otista Bogor Ditutup
"Presiden RI pun lewat jalan ini. Makanya kita sebagai warga wajar jika sedikit banyak ikut berkorban untuk menyelesaikan revitalisasi jembatan ini, tidak jadi masalah," kata Zubaedi warga Bogor saat ditemui di Jembatan Otista.
"Lagian hanya sampai akhir tahun, sekitar 7 sampai 8 bulan. Memang dalam prosesnya aktivitas warga terdampak, khususnya ketika mau ke pasar yang harus berjalan lewat jalur lain. Ke Kampung Pulo Geulis tidak terlalu signifikan," kata Zubaedi.
Baca Juga: Jalan Otista Bogor Ditutup, Cek Rute Angkot Bogor Terbaru Berikut Ini