GLOW Ganggu Konservasi, Aktraksi Lampu Kebun Raya Bogor Diprotes Para Mantan Kepala KRB

- 27 September 2021, 20:08 WIB
Aktrasi GLOW atau hiasan lampu akan dipamerkan di Kebun Raya Bogor
Aktrasi GLOW atau hiasan lampu akan dipamerkan di Kebun Raya Bogor /@glowKRB/@GlowKRB

ISU BOGOR - Sejumlah mantan Kepala Kebun Raya Bogor (KRB) mengkritik rencana atraksi malam menggunakan lampu hias dengan tema GLOW yang akan dilakukan di sebagian lokasi kebun botani itu. Mereka menganggap aktraksi lampu dapat menggangu biota malam.

Surat terbuka kritikan itu disampaikan oleh empat mantan Kepala Kebun Raya Bogor yakni Usep Soetisna (1983-1987), Suhirman (1990-1997), Dedy Darnaedi (1997-2003), serta Irawati (2003-2008).

Juga muncul petisi "Selamatkan Kawasan Konservasi dan Cagar Budaya Kebun Raya Bogor". Petisis ini juga ditembuskan ke Wali Kota Bogor Bima Arya dan Kepala BRIN. Hingga Senin 27 Sepetember 2021 malam petisi ini telah ditandatangani sebanyak 8.714 dari target 10.000 sejak diposting kurang dari 24 jam.

Baca Juga: Boneka Lampu Merah Lampu Hijau Squid Game Ada Di Salah Satu Desa Asli Korea Selatan 

Dalam suratnya, mantan Kepala Kebun Raya Bogor itu meminta agar rencana atraksi malam GLOW ditinjau kembali karena bisa mengusik keheningan malam dan mengganggu fungsi serangga polinator dan hewan penyerbuk lainnya di Kebun Raya Bogor.

"Rencana GLOW membuat atraksi sinar lampu di waktu malam berpotensi merubah keheningan malam Kebun Raya. Nyala dan kilau lampu dikhawatirkan akan mengganggu kehidupan hewan dan serangga penyerbuk," demikian bunyi salah satu poin dari surat tersebut.

Para mantan Kepala Kebun Raya Bogor itu mengungkapkan bahwa Kebun Raya Bogor mengusung lima tugas dan fungsi penting yaitu konservasi tumbuhan, penelitian, pendidikan, wisata ilmiah, dan jasa lingkungan.

Baca Juga: YG Entertainmnet Konfirmasi Bobby iKON Sambut Anak Laki-Laki 

Mereka menyatakan, Kebun Raya Bogor yang sudah berumur lebih dari dua abad dalam sejarah panjangnya selalu mengedepankan pendekatan ilmiah dan memperhatikan masalah konservasi dan lingkungan. 

Berbagai kegiatan dan usaha yang dilakukan Kebun Raya pun disebut selalu mempertimbangkan kelima fungsi tersebut.

"Saat melakukan kegiatan usaha penggalangan dana sekalipun, Kebun Raya tidak silau pada keuntungan sesaat, dan selalu memilih green business yang sifatnya enviriomentally friendly," ujar mereka.

Baca Juga: Tale Of The Nine-Tailed Akan Lanjutkan Season 2 dan 3 Tanpa Jo Bo Ah Sebagai Pemeran Utama Wanita 

Mereka juga menyampaikan Kebun Raya adalah lembaga ilmiah yang berperan menahan laju kepunahan jenis tumbuhan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya.

Berbagai usaha yang dilakukan para pemimpin Kebun Raya Bogor senantiasa memberi contoh tentang menjaga Kebun Raya sebagai kawasan hijau, tempat berbagai jenis tumbuhan langka, dan bernilai ekonomi penting.

"Koleksi Tumbuhan di Kebun Raya adalah koleksi aset bangsa yang perlu dilestarikan, diteliti dan digali potensinya untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan," ucap mereka.

Baca Juga: Drama Misteri Park Hae Soo, Claudia Kim, dan Lee Hee Joon Konfirmasi Tanggal Tayang Oktober Ini 

Di sisi lain, mantan Kepala Kebun Raya Bogor itu menyoroti keberadaan jalan setapak yang tersusun oleh batu kali khas Kebun Raya Bogor yang kini di banyak bagian telah dicor dengan semen.

Selain mengurangi keindahan jalan batu gico, menurut mereka hal itu juga mengurangi resapan air dan berpotensi menjadi penyebab banjir di Jakarta.

"Air yang tidak meresap, mengalir di selokan dan langsung menuju sungai, akibatnya volume sungai akan meningkat. Besar kemungkinan akan berkontribusi pada luapan sungai penyebab banjir di Jakarta," katanya.

Baca Juga: Album STICKER NCT 127 Tempati Peringkat No. 3 di U.S Billboard 200 Chart 

Mereka juga mengkritik pemindah lokasi perpusatakaan ke gedung yang jauh dari Kebun Raya Bogor. Menurutnya, hal itu sangat mungkin mengganggu kegiatan peneliti dan kunjungan mahasiswa, dan peneliti luar yang perlu akses terhadap buku-buku dan informasi penting Kebun Raya Bogor.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh GLOW (@glowkebunraya)

 

"Menjauhkan buku dan sumber informasi dari keseharian peneliti Kebun Raya adalah kebijakan yang tidak mendorong meningkatnya riset, sekaligus menjauhkan munculnya inovasi kreatif para peneliti," ujarnya.

Terpisah Juru Bicara KRB Jaenal Arifin menuturkan, saat ini pihak KRB telah menerima surat terbuka itu dan akan menyiapkan keterangan resmi. 

Baca Juga: Soobin TXT Miliki Frasa Mengharukan Untuk Gambarkan Anggotanya dengan Cinta Pada MOA 

"Sedang kami siapkan dan segera disampaikan," singkatnya. 

Untuk diketahui, Kebun Raya Bogor bakal menyuguhkan atraksi GLOW dalam waktu dekat. Mengutip dari akun resmi Instagram-nya, @glowkebunraya, GLOW merupakan konsep atraksi Indonesia First and Biggest Botanical Night Garden yang terdap di enam zona yang bisa didatangi oleh pengunjung, yakni Taman Pandan, Taman Meksiko, Taman Akuatik, Lorong Waktu, Taman Astrid dan Taman Ecodome.****

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x