Belajar dari Sejarah, Prabowo Ungkap Masuknya ke Kabinet Jokowi

- 13 Juni 2021, 10:52 WIB
Prabowo Subianto menjadi narasumber di Youtube  Deddy Corbuzier.
Prabowo Subianto menjadi narasumber di Youtube Deddy Corbuzier. /Tangkap Layar YouTube Deddy Corbuzier./

ISU BOGOR - Prabowo Subianto, mantan Calon Presiden 2014 dan 2019 yang kini menjadi Menteri Pertahanan RI di Kabinet Indonesia Maju akhirnya mengungkapkan alasannya bergabung dengan kepemimpinan Jokowi.

Seperti diketahui, Probowo merupakan rival Jokowi dalam dua kali capres terakhir dan yang menang adalah Jokowi.

"Apakah rival dalam kompetisi itu harus menjadi lawan?" tanya Prabowo seperti dikutip Isu Bogor dari YouTube Deddy Corbuzier, Minggu 13 Juni 2021.

Baca Juga: Hadiri Unhan Mega-Prabowo Mesra, Sinyal 2024, Hasto: Masa Bu Mega Sebut Pak Prabowo itu Musuh?

Kemudian ia berkisah, dulu saat sekolah sering ada kompetisi, misalnya adu lari. Tentu dalam kompetisi itu ada yang menang dan ada yang kalah.

"Gua main sepak bola, tim gua kalah, apa kita gebug-gebugan? Ya itu menurut saya IQ yang sangat rendah," kata Prabowo mencontohkan yang lain.

Kemudian Ketua Umum Gerindra itu mengaitkan dengan Pemilihan Presiden.

Baca Juga: Tsamara Amany Sentil Prabowo Soal Alutsista: Rasanya Uang Triliunan Lebih Berguna untuk Subsidi Bahan Pokok

"Beliau (Jokowi) ingin jadi presiden, gue ingin menjadi presiden. Dia mau jadi presiden untuk apa? Kan untuk mengabdi, berbakti, untuk apa? Untuk Indonesia," tuturnya.

"Saya juga mau berbakti untuk Indonesia. Kalau sama-sama mau mengabdi untuk Indonesia, kok harus melawan?" lanjut dia.

Menurutnya, lebih baik dua-duanya kerja sama untuk mengabdi, untuk merah putih.

Baca Juga: Prabowo Ungkap Makna Patung Bung Karno Naik Kuda di Kemenhan

Hal itu Prabowo dapatkan setelah mempelajari sejarah. Sejarah tersebut menjadi panduan baginya.

"Ada dua peristiwa penting yang saya baca dari sejarah. Satu di Jepang, ada dua panglima sangat kuat, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Leyasu," ujarnya.

Kata dia, dua-duanya hebat dan kuat. Suatu saat mereka hampir perang. Kemudian Hideyoshi berunding dengan Leyasu, lawannya itu.

Baca Juga: Heboh TMI Dibawah Kendali Prabowo, Ferdinand: KPK Perlu Masuk Kemenhan

"Kemudian Hideyoshi bilang, Anda lihat di belakang saya ini tentara saya kuat, semangat, jumlahnya banyak," kata Prabowo, mengulang pernyataan dari sejarah itu.

"Besok bisa Anda menang atau saya menang, tapi kalau pun saya menang, anak buah banyak yang akan mati. Kalau pun kau menang, anak buahmu juga akan banyak mati dan luka," jelasnya.

"Artinya besok malam orang tua Jepang kehilangan anaknya, akan nangis. Saya tau Anda cinta Jepang, saya juga begitu. Kita mau mempersatukan Jepang dan kita mau bikin Jepang kuat. Untuk apa kita perang? Apa lebih baik kita bersatu untuk mempersatukan Jepang dan Jepang menjadi lebih kuat," ujarnya lagi.

Baca Juga: 53 Kru KRI Nanggala 402 yang Tenggelam Dinyatakan Gugur, Menhan Prabowo: Selamat Berlayar Menuju Keabadian

Kemudian Leyasu menyadari untuk apa berperang dan lebih baik bersatu.

"Nah itu, bagi saya sangat besar pelajarannya," sambungnya.

Pelajaran kedua Prabowo dapatkan dari Abraham Lincoln, Amerika Serikat. Abraham Lincoln saat menang menjadi presiden, dia memilih salah satu lawannya bernama Seward.

"Seward ini senior Abraham, lebih tua, dan lawannya sudah 20 tahun. Dia pilih masuk ke kabinet," terangnya.

Baca Juga: Menhan Australia Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, Prabowo Ucapkan Ini Pakai Bahasa Inggris

"Lalu kata Seward, kenapa Anda piih saya? Anda tau saya gak suka Anda?. Jawaban Abraham, saya tau Anda gak suka saya, saya juga gak suka Anda," katanya.

"Tapi, saya tau kamu mencintai Amerika dan saya juga mencintai Amerika, kenapa tidak bersama saja. Kita berdua untuk mengabdi kepada Ameria Serikat," lanjut Prabowo bercerita.

"Itu saya juga belajar. Negara besar kaya gitu," kata Prabwo yang belajar dari sejarah-sejarah itu.

Baca Juga: Bila Hari Ini Pilpres, Masyarakat Inginkan Prabowo Jadi Presiden

Prabowo mengakui bahwa rasa kecewa pasti ada, itu manusiawi.

"Tapi komit kita kan mengabdi untuk merah putih," tegasnya.

Perkiraan Prabowo, ada yang tidak setuju ketika Jokowi ajak dia menjadi Menteri Pertahanan RI.

Baca Juga: Orasi Ilmiah, Mega Sebut Keputusan Jokowi Bentuk BRIN Revolusioner

"Saya percaya, saya yakin. (Prabowo ngapain di sini) bahaya, nanti dia kudeta lagi. Muka gue muka kudeta kali ya?" kata Prabowo sambil tertawa.

Selanjutnya, soal masyarakat yang marah karena Prabowo bergabung dengan Kabinet Jokowi, menurut dia harus berani untuk menjelaskan.

Ia menjelaskan kepada mereka, termasuk ke partainya.

Baca Juga: Mengejutkan, Mantan Waketum Gerindra Ini Sebut Bahaya Kalau Prabowo Jadi Presiden

"Saya ceritakan Hideyoshi, Abrahm Lincoln. Saya juga ceritakan tentang Mai Chí Thọ," ungkapnya.

"Saya yakin dalam hati bapak (Jokowi) ada merah putih, Pancasila, maka dari itu saya mendukung bapak," pungkasnya. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x