Didorong Kemenhub Wujudkan Transportasi BTS, Bima Arya: Sudah Siapkan Dua Strategi

- 28 April 2021, 17:05 WIB
Didorong Kemenhub Wujudkan Transportasi Buy The Service, Bima Arya: Sudah Siapkan Dua Strategi
Didorong Kemenhub Wujudkan Transportasi Buy The Service, Bima Arya: Sudah Siapkan Dua Strategi /Tangkapan layar YouTube @BPTJ

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya menegaskan banyak kebutuhan domestik di Kota Bogor, sebabgai salah satu kota unik dengan rasio angkot paling tinggi dibandingkan daerah lain di Jabodetabek.

"Sehingga wajar mendapat julukan atau sebutan kota sejuta angkot, walaupun nggak sejuta-sejuta amat, hanya sekitar 3.400, tapi bagi kami itu adalah satu pangkal persoalan di Kota Bogor," jelas Bima Arya dalam webinar Layanan Transportasi Umum Buy The Service (BTS), Rabu 28 April 2021.

Lebih lanjut, ia menambahkan maka dari itu pihaknya menjadi program prioritas nomor satu, dalam hal ini adalah soal transportasi.

Baca Juga: Jangan Seperti India, Bima Arya Ajak Masjid Waspadai Lonjakan Covid-19 Ramadan hingga Lebaran

"Selama 7 tahun jadi walikota, saya harus jujur mengakui bahwa yang paling tidak memuaskan tidak ada progres adalah di bidang transportasi," jelasnya.

Bima Arya menegaskan pihaknya memiliki visi clear dan dibuat oleh para pakar yang dibuat Bogor Transportasi Programm. Ini konsepnya kuat yang arahnya pada green transportation.

"Hirarki paling atas adalah pedestrians, sepeda, public transport, comercial vehicle, taxi dan lain sebagainya. Ini sudah harus disikapi sebetulnya, baik dari APBD Kota ditambah bantuan kementerian, dan BPTJ untuk pedestrians," katanya.

Baca Juga: Rapat Bima Arya Langsung Bubar Saat Gempa Sukabumi 5,6 M

Menurutnya, hal tersebut sudah on the track, dan sedang menggiring Kota Bogor ke arah itu. Kemudian selanjutnya adalah secara bertahap mengurangi beban pusat kota.

"Jadi yang sering kita sebut dengan redistribusi fungsi, karena beban berat di pusat kota, tidak mungkin berkurang kalau apa yang kita lakukan tidak sistematis, RTRW sudah dievaluasi, zonasi sudah ditetapkan," ujarnya.

Khusus soal angkot, kata Bima Arya, pihaknya telah melalukan langkah-langkah signifikan dalam beberapa tahun terakhir, seperti misalnya pembatasan izin baru, konsep rerouting, jaringan trayek, pembatasan izin, hingga cikal bakal untuk penataan manajemen operator.

Baca Juga: Lantik Dua Pejabat Pemkot Bogor, Bima Arya Soroti Masalah Trem dan Pembangunan Masjid Agung

"Jadi sudah berjalan angkot dengan konsep konversi 3 berbanding 1 dan 3 berbanding 2, angkot modern yang secara bertahap mengurangi beban pusat kota," jelasnya.

Jadi pusat kota ini, angkot-angkot sudah mulai berkurang, targetnya pada 2024 jumlah angkot di pusat kota sudah sangat berkurang.

"Kalau bisa berkurang total bagus, menjadi feeder semua, paling tidak sudah sangat bisa kurangi. Karena itu yang perlu dilakukan adalah bagaimana konsep tadi bisa dibantu oleh semua kementerian, BPTJ, oleh swasta masuk dimana ini penting," jelasnya.

Menurutnya, program tranportasi BTS yang didorong Kemenhub ini merupakan, konsep yang dahsyat dampaknya di Kota Bogor.

"Sehingga skema konversi 3 berbanding 1 dan 3 berbanding 2 itu bisa berjalan dengan lebih cepat lagi, karena keterbatasan APBD kita," ungkapnya.

Bima Arya menjabarkan dalam menyediakan pengadaan bus masih bisa diadakan secara terbatas dan bertahap, tapi operasionalnya yang membutuhkan bantuan.

"Kita sudah mengidentifikasi beberapa koridor yang memang 'gemuk, seksi dan basah' yang bisa diprioritaskan untuk pengadaan transportasi buy the service ini," jelasnya.

Menurutnya, dalam mewujudkan BTS ini ada push strategi dan pull strategi. Push strategi mendorong masyarakat pindah tidak lagi menggunakan angkutan pribadi.

"Adapun kalau pull strategi adalah bagaimana menyediakan bus yang nyaman, murah, terjangkau dan lain-lain. Dua hal inilah yang saya kira sudah berjalan tinggal kita menjalankan program buy the service ini," tegasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x