Pekan Lebaran, Kota Bogor Adakan Lagi Ganjil Genap dan 15.000 Petugas Gabungan Awasi Aktivitas Warga

- 26 April 2021, 18:40 WIB
Ganjil Genap yang diberlakukan Kota Bogor mendapat apresiasi dari Pemprov DKI Jakarta
Ganjil Genap yang diberlakukan Kota Bogor mendapat apresiasi dari Pemprov DKI Jakarta /Dok Prokompim Kota Bogor

ISU BOGOR – Selama pekan Lebaran, 15.000 petugas gabungan dari seluruh unsur TNI, Polri, Satpol PP, Satgas Wilayah akan dilibatkan dalam untuk mengawasi mobilitas warga di Bogor  selama minggu Idul Fitri. Selain petugas, Kota Bogo lakukan 6 titik penyekatan dan dua pokso di area terminal dan stasiun.

Kapolresta Bogor, Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro menuturkan, mulai berlakunya larangan mudik Lebaran 2021, mulai 6-17 Mei akan dimulai pembatasan aktivitas atau mobilisasi orang di Bogor. Hal itu menyikapi, meningkatnya kasus Covid-19 Kota Bogor.

“Terkait dengan menghadapi Idul Fitri, Satgas Covid-19 Kota Bogor membentuk satgas kewaspadaan pemudik dan pendatang. 15 ribu petugas akan diturunkan untuk menjaring dan memonitor pergerakan mobilitas baik yang datang atau pun yang akan keluar Bogor,” kata Susatyo usai menghadiri Rapat Koordinasi Forkopimda, Senin 26 April 2021.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Bima Arya Batasi Aktivitas Orang di Bogor 

Kata dia, pengawasan dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan semua akan secara aktif untuk turun memonitor. Sanksi juga akan diberikan kepada warga yang memang bandel melakukan mudik. Baik orang Bogor yang melakukan perjalanan dan orang luar Bogor yang mudik ke Kota Bogor.

“Bagi pendatang yang memaksakan diri, melewati jalan tikus dan sebagainya, begitu sampai di Bogor maka satgas akan melakukan penindakan berjenjang dan terukur baik evakuasi, rapid, bahkan sanksi sesuai Perwali,” kata Kapolresta Susatyo.

Petugas gabungan juga akan melakukan mikro dan makro melakukan penyekatan. Susatyo menerangkan, ada enam titik penyekatan selain itu juga akan ada check point di terminal dan stasiun termasuk ada tim mobile yang akan memonitor untuk angkutan gelap.

Baca Juga: Atasi Buta Huruf Alquran, Bima Arya Segera Luncurkan Program Bogor Mengaji 

“Kami mensinyalir ada angkutan bus ketika yang diperket dan sebagainya itu ada kendaraan pribadi yang digunakan untuk sarana mudik. Maka itu pu menjadi objek pemeriksaan petugas baik di titik sekat, check point atau pun secara mobile yang akan melakukan penindakan,” katanya.

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x