Network
ISU BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendukung penuh kebijakan larangan mudik pada momentum Hari Raya Idul Fitri tahun 2021 ini. Apalagi, Pemerintah pusat melalui kebijakan Presiden sudah menetapkan cuti bersama hanya satu hari.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan untuk larangan mudik khusus Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dilaksanakan Pemkot Bogor sesuai instruksi pemerintah pusat.
"Kenapa kami dukung? Karena kami punya target besar, kami tidak ingin ada lonjakan kasus (Covid-19) baru setelah lebaran. Sehingga bisa menggagalkan upaya kita untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di Juli nanti," tegas Dedie, Jumat 16 April 2021.
Baca Juga: Lansia di Kota Bogor Harus Lama Antre Berdiri Saat Vaksin Covid-19, Bima Arya Kesal
Dengan target besar itu, yakni PTM, kata Dedie bagaimana para siswa nanti bisa mulai masuk sekolah dengan aman. Jika terjadi lonjakan kasus akibat euforia mudik pra maupun pasca lebaran nanti, maka bisa saja rencana PTM itu gagal direalisasikan.
"Semuanya bisa merusak rencana yang sudah kita canangkan tadi. Makanya kami ingin masyarakat ini paham, bahwasanya larangan mudik ini untuk menekan semaksimal mungkin adanya potensi lonjakan kasus baru pasca libur lebaran," terang Dedie.
Bukan tanpa upaya, Pemkot Bogor kata Dedie, akan tetap memastikan mobilitas masyarakat bisa terkendali. Tentu dengan dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi. Kalaupun diminta untuk kembali melakukan penyekatan, Dedie nyatakan Kota Bogor siap.
Baca Juga: Lansia Menunggu Lama Antre Vaksin Covid-19, Bima Arya: Halodoc Tak Koordinasi
"Kami siap saja, tapi saya yakin masyarakat juga sudah paham dan sadar sehingga penyekatan - penyekatan itu tidak perlu dilakukan," ungkapnya.
