ISU BOGOR- Tiga pasien positif covid-19 di Kota Bogor meninggal dunia. Dalam sepekan terakhir terlaporkan 11 orang dan akumulatif tercatat 190 kasus.
Berdasarkan laporan harian, Minggu 21 Februari 2021 terjadi penambahan 3 kasus pasien positif meninggal dunia. Sedangkan, dalam pekan kemarin, terlaporkan 8 kasus meninggal.
Berdasarkan laporan data harian, Satgas Covid-19 Kota Bogor, Sabtu 20 Februari, terjadi penambahan 3 pasien positif meninggal. Sehari sebelumnya, Jumat 19 Februari terjadi penambahan 4 kasus, dan Kamis 18 Februari penambahan satu kasus.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Segera Cair di 2021, Simak Syaratnya Agar Tidak Salah Informasi
Baca Juga: Kendaraan Masuk Bogor Berkurang, Ganjil Genap 7.000 Kendaraan Diputar Balik
Juru Bicara Satgas Covid-19, Sri Nowo Retno dalam keterangannya menuturkan, dengan peningkatan pasien positif meninggal, angka akumulasi berjumlah 190 kasus.
"Pasien meninggal disebabkan pasien mempunyai riwayat penyakit penyerta yang menahun. Sehingga dalam perjalanan penyembuhan Covid, pasien meninggal," terangnya Senin 22 Februari
Selain penambahan kasus meninggal, laporan harian juga melaporkan penambahan kasus positif baru sebanyak 98 kasus dan pasien positif baru sembuh sebanyak 50 kasus.
Dengan penambahan itu, jumlah kasus positif di Kota Bogor mencapai 11.461 kasus. Dari jumlah itu, pasien yang masih dalam perawatan berjumlah 1.339 orang, pasien sembuh sebanyak 9.932, dan meninggal dunia 190 kasus.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, data menunjukan kasus positif Covid-19 didominasi dari klaster keluarga dan klaster luar kota.
Baca Juga: 187 Pasien Corona Kota Bogor Meninggal, Tiga Hari Tambah 8 Kasus
Artinya warga yang memiliki mobilitas keluar kota atau masuk ke Kota Bogor, menulari keluarga dan membuat kasus klaster keluarga meledak, sehingga kuncinya menekan mobilitas.
"Ganjil Genap menjadi salah satu dari 13 kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Bogor untuk menekan laju pertumbuhan kasus Covid-19 dan kebijakan ini berhasil menurunkan kasus Covid-19 secara signifikan," imbuhnya.
Penurunan jumlah pasien positif baru ini dikarenakan mobilitas berkurang sehingga laju positif juga berhasil ditekan.
"Ganjil Genap bukanlah Lockdown, sehingga masyarakat masih bisa menjalankan mobilitas. Asal sesuai dengan kebijakan Ganjil Genap. Apalagi, saat ini kebijakan Ganjil Genap hanya berlaku pada Sabtu dan Minggu pada pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB," katanya.