UPDATE : 8.000 Kasus Corona di Kota Bogor, Hari Ini Bertambah 141

- 28 Januari 2021, 18:41 WIB
Suasana Tugu Kujang Kota Bogor sepi di malam pergantian tahun, Jumat 1 Januari 2021 dini hari
Suasana Tugu Kujang Kota Bogor sepi di malam pergantian tahun, Jumat 1 Januari 2021 dini hari /Chris Dale /Isu Bogor

Baca Juga: Sepanjang 2020 Ada 43 Bayi dan 81 Ibu Positif Covid-19, Bima Arya Tinjau RSKIA Sawojajar

Baca Juga: Bima Arya : Mobilitas Warga Penyebab Utama Kasus Positif Covid Melonjak

Kata dia, salah satunya aplikasi sistem rujukan. Jadi warga itu bisa tahu yang kosong di mana. Datanya harus selalu diupdate. “Saya itu sering ditelpon warga Jakarta, kawan-kawan atau saudara. Mereka bilang Jakarta penuh (ruang isolasi/ICU), Bogor bagaimana,” tuturnya.

Menurut Bima, di Kota Bogor sudah membangun sistem rujukan itu. Tapi harus ditingkatkan lagi  sehingga warga bisa meng-update secara realtime. “Saya pikir kalau di Jabodetabek ada sistem itu kan bagus bisa menolong warga. Tapi tantangannya memang bagaimana supaya data itu update. Kalau kosong ya kosong, kalau isi ya terisi. Semuanya harus diperbaharui oleh fasilitas kesehatan,” jelas Bima.

Pemkot Bogor, kata Bima, terus berikhtiar untuk menekan bed occupancy ratio (BOR) yang angkanya sempat melebihi 80 persen. “Kita sudah mengoperasikan RS Lapangan, lalu meminta seluruh rumah sakit rujukan menambah ruang isolasi dan ICU. Tapi kita tidak berhenti di sini.

"Kita juga masih mempersiapkan tempat isolasi untuk OTG. Ada hotel yang sekarang dalam proses percepatan untuk bisa digunakan sebagai tempat isolasi OTG,” katanya.

“Kalau dua minggu lalu angkanya di atas 80 persen. Per hari ini BOR kita ada di angka sekitar 70 persen. Memang masih di atas ambang batas, tetapi saya melihat ada progres di sini."

"Rutin kami koordinasi dengan pimpinan RS untuk memastikan usaha-usaha mereka untuk menambah ruang isolasi dan ICU tadi,” terangnya. ***

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x