ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan perlu adanya sistem rujukan untuk mengatasi kelangkaan keterisian tempat tidur akibat tingginya kasus Covid-19 di Jabodetabek.
“Jadi kemarin itu ada usulan dari Provinsi Jakarta, katanya Pemerintah pusat diminta bahasanya mengambil alih. Tapi saya kira poinnya begini, harus ada koordinasi yang lebih intens lagi untuk mengatasi kelangkaan keterisian tempat tidur,” ungkap Bima Arya, Kamis 28 Januari 2021.
Kata dia, salah satunya aplikasi sistem rujukan. Jadi warga itu bisa tahu yang kosong di mana. Datanya harus selalu diupdate.
Baca Juga: Tol BORR Seksi IIIA Beroperasi 30 Januari 2021, Tarif Termahal Rp28 Ribu, Ini Daftar Lengkapnya
“Saya itu sering ditelpon warga Jakarta, kawan-kawan atau saudara. Mereka bilang Jakarta penuh (ruang isolasi/ICU), Bogor bagaimana,” tuturnya.
Menurut Bima, di Kota Bogor sudah membangun sistem rujukan itu. Tapi harus ditingkatkan lagi sehingga warga bisa meng-update secara realtime.
“Saya pikir kalau di Jabodetabek ada sistem itu kan bagus bisa menolong warga. Tapi tantangannya memang bagaimana supaya data itu update. Kalau kosong ya kosong, kalau isi ya terisi. Semuanya harus diperbaharui oleh fasilitas kesehatan,” jelas Bima.
Baca Juga: Manchester United Rajin Menyerang, Tapi Bola Males Ditendang Gol Oleh Matrial
Pemkot Bogor, kata Bima, terus berikhtiar untuk menekan bed occupancy ratio (BOR) yang angkanya sempat melebihi 80 persen.