“12 Nakes itu akan bekerja dengan sistem shif, pergantian shif dilakukan setiap 14 hari sekali. Di rumah isolasi pasien Covid-19 ini, pasien laki-laki dan perempun tidak disatukan. Tetapi dibagi menjadi dua blok,” paparnya.
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan makan minum bagi pasien, dan peralatan mandi menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Baca Juga: Tinjau Pengungsi Bencana Banjir Bandang Gunung Mas, Ade Yasin Sebut Tidak Perlu Trauma Healing
“Hukum paling tinggi adalah Kesehatan masyarakat. Kebutuhannya seperti makan, minum, peralatan mandi itu kita sediakan,” ucap Ade Yasin.
Bupati Bogor melanjutkan, rumah isolasi pasien Covid-19 di Wisma Cibogo tidak saja diperuntukan bagi pasien OTG Covid-19 wilayah Bogor Selatan saja.
Akan tetapi diperuntukan juga bagi pasien Covid-19 yang telah menjalani perawatan di Rumah Sakit sudah tidak ada gejala tetapi masih dinyatakan positif.
“Atau bagi pasien yang CT nya rendah atau sudah tidak berbahaya lagi, dapat dilakukan isolasi mandiri disana."
"Bahkan jika rumah isolasi pasien Covid-19 Kemang penuh, bisa juga dialihkan ke rumah isolasi pasien Covid-19 Wisma Cibogo,” cetus Ade Yasin.
Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Berduka, Dua Nakes Gugur Lagi Akibat Covid-19