Diskusi dengan Kemenkes, Pemkot Bogor Bangun 2.584 Fasilitas Cuci Tangan

15 Oktober 2020, 21:37 WIB
Wali Kota Bogor saat memeraktekkan cuci tangan bersama anak-anak. /Prokompim Kota Bogor/Chris Dale

ISU BOGOR -Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto mengeluarkan Surat Edaran agar setiap titik yang mempunyai potensi ada kegiatan orang agar menyediakan fasilitas cuci tangan, sampai saat ini Pemkot Bogor sudah membangun 2.584 fasilitas cuci tangan yang tersebar di 466 sekolah, 900 masjid, di 1.000 posyandu, di taman dan lain-lain.

Hal itu disampaikan Bima Arya saat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor turut menjadi peserta diskusi panel kementerian dan kepala daerah yang digelar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka Seruan Aksi Nasional Tangan Bersih Untuk Semua secara virtual.

Bima Arya didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengikuti Diskusi Panel tersebut di Taman Ekspresi, Sempur, Kota Bogor, Kamis, 15 Oktober 2020.

Baca Juga: Hamzah Haz Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Sekjen PPP Mohon Do'a Kesembuhan

Baca Juga: Ombudsman Minta Kapolri Idham Azis Evaluasi Komandan Satuan di Masa Unjuk Rasa UU Cipta Kerja

"Nomor satu yang terpenting kultur, kebiasaan dibangun, digencarkan melalui sosialisasi dan edukasi, kedua pembangunan infrastruktur digencarkan di seluruh titik-titik yang betul-betul memerlukan protokol kesehatan," katanya.

Bima mengatakan, Pemkot Bogor baru saja melakukan pencanangan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Tingkat Kota Bogor ke seluruh wilayah dengan peserta 150 anak-anak secara daring.

"Pesannya di era Covid-19 ini jangan lupa cuci tangan pakai sabun," ujar Bima.

Bima menuturkan, berdasarkan data klaster keluarga di Kota Bogor menempati peringkat utama. Tercatat, sampai saat ini ada 277 keluarga dengan kasus positif 170. Sebagian besar kasus terpapar karena anggota keluarga yang keluar rumah atau tempat kerja.

Ia melanjutkan, Pemkot Bogor bekerja sama dengan Lapor Covid-19 dan Nanyang Technological University Singapore melakukan survei di Kota Bogor.

Survei ini untuk melihat sejauh mana persepsi warga Kota Bogor terhadap Covid-19 dan menaati seruan pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

"Hasilnya menarik, ternyata warga paling suka jaga jarak, sering pakai masker dan ditengah-tengah cuci tangan," imbuh Bima.

Baca Juga: Lewat Gubuk Rangga di Tengah Kebun Sawit, Sam Pembuhun dan Pemerkosa Ibunya Mulai Mengenali Keluarga

Bima menjelaskan, dari hasil survei juga warga lebih percaya mendengar nasehat atau informasi dari dokter, kedua tokoh agama, ketiga pejabat baru terakhir selebritis.

Tak ayal, pemerintah pusat dan daerah, sangat penting melibatkan dokter, tenaga medis, pakar kesehatan dan tokoh agama. Di Kota Bogor pihaknya membentuk tim Merpati yang tugasnya mengedukasi dan sosialisasi.

"Karena warga masih perlu untuk dijangkau, dicerahkan dan diedukasi apalagi 16 persen warga percaya Covid-19 itu konspirasi buatan manusia, 29 persen mengaku tidak percaya konspirasi, dan 50 persen antara iya dan tidak," kata Bima.***

Editor: Linna Syahrial

Tags

Terkini

Terpopuler