200 Penumpang KRL asal Bogor Dites Covid-19, Bima Arya : Kita Masif Tes

7 Juli 2020, 19:38 WIB
Penumpang KRL Stasiun Bogor melakukan Swab test, Selasa 7 Juli 2020 /Chris Dale

 

ISU BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan Swab test Covid-19 mandiri si Stasiun Besar Bogor. Kali ini, sebanyak 200 penumpang KRL diambil sampel untuk diuji polymerase chain reaction (PCR).   

Kepala Bidang P2P dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, Okki Kurniawan mengatakan pelaksanaan swab test ini merupakan instruksi dari Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto. 

"Hari ini kita targetkan 200 penumpang di stasiun Bogor dan Kota Bogor memang menargetkan swab masif sebanyak 5.000. Jadi itu yang kita capai dalam dua bulan kedepan," ujarnya, Selasa 7 Juli 2020.  

Baca Juga: Ratusan Penonton Rhoma Irama Negatif Covid-19, Keluarga Abah: Imun Masyarakat Pamijahan San 

Sementara itu, Kepala Seksi P3MS dinas Kesehatan Kota Bogor , DJohan Musali, untuk standard WHO dari kajian Epidemiologi Kota Bogor harus melakukan swab test sebanyak 8.000.

"Yang sudah terpakai 4.700 swab test dan sisanya akan selesai dalam dua bulan kedepan," ucapnya.

Ditempat yang sama Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengungkapkan Stasiun Bogor ini menjadi perhatian utama Pemerintah Kota Bogor sekarang. Dalam keadaan normal penumpang bisa mencapai 20 hingga 22.000, kemarin sudah diangka 17.000.

Baca Juga: Jalani Tes Covid-19, 237 Penonton Rhoma Irama di Bogor Was-was 

"Jadi sudah sedikit lagi normal, oleh karena itu harus ada atensi khusus disini, kalau tidak ini bisa jadi klaster penularan Covid-19, berbahaya sekali. Kota Bogor kita lihat justru sebagian besar penyumbang kasus positif dari luar kota," ucapnya.

Sebabnya, lanjut Bima pemerintah Kota Bogor terus melakukan upaya yang pertama pengaturan sistem antrean dengan bekerjasama dengan PT KCI dan PT KAI. Sistem antrian di dalam ini sudah tertib. Lalu  mengupayakan armada bus, karena bagaimanapun harus  tetap diurai.

"Saya berkomunikasi terus dengan Pemerintah Jakarta bagaimana caranya agar bis ini bertambah karena paling tidak sampai akhir tahun lah. Karena beberapa bulan ini kita perlu bantuan Armada bis ini. Saya tadi pagi sudah berkomunikasi lagi dengan pak gubernur Jakarta mudah-mudahan jalan sehingga Armada bis jadi opsi juga di sini," ucapnya.

Baca Juga: 171 Ribu Warga Bogor Belum Kebagian Bansos, Bupati Ade Yasin Ngadu ke Mensos 

Ketiga, pihaknya masih meminta agar sistem shift kerja di evaluasi total. Menurut informasi di Jakarta shiftnya sebetulnya sudah bekerja. Tetapi berangkatnya masih beririsan pagi-pagi. 

"Jadi mungkin shift kerjanya juga harus diatur rentannya yang cukup jauh tidak terlalu dekat," ungkapnya.

Yang keempat adalah, strategi dengan menggencarkan swab test masal sehingga kita tahu kerentanannya seperti apa di stasiun ini.

Baca Juga: Hewan Kurban dari Luar Bogor Wajib Punya Surat Sehat 

Sebelumnya, Pemprov Jabar melakukan Rapid test kepada 500 penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Besar Bogor. Hasilnya, dari ratusan sampel tes cepat yang diambil, delapan penumpang dinyatakan reaktif Covid-19.

Hal itu dikatakan Wali Kota Bogor Bima Arya, setelah menerima laporan hasil tes acak yang dilakukan Jumat 26 Juni 2020.

Pascahasil itu, Bima menilai ke depan Pemkot akan rutinkan test masal di stasiun untuk mengetahui secara lebih akurat tingkat kerentanan penularan Covid-19 bagi penumpang KRL. Ia juga selalu mengimbau agar kepada seluruh calon penumpang KRl selalu waspada. Pakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.

Sebelumnya Gubernur Ridwan Kamil menyebut, untuk pengendalian penyebaran Covid-19 dan pengaturan transportasi KRL masih ada berbagai kendala. Ia menyebut, bila terus kapasitas dikurangi, berdampak pada membludaknya calon penumpang di peron dan luar stasiun.

Baca Juga: Tekan Penyebaran covid-19, Senin Depan Stasiun Bogor-Cilebut Wajib Kartu Berlangganan 

Dalam beberapa pekan lalu, guna mengakomodasi kereta, pemerintah daerah dibantu Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan bus. Pun demikian, Emil menilai hal itu belum maksimal dalam meminimalisir volume penumpang. 

“Sehingga solusinya adalah kita akan ngetes warga bogor yang naik kereta, tidak ada yang positif, kita akan mengusulkan kapasitas gerbongnya ditambah lebih banyak. Tapi kalau banyak ditemukan positif, berarti tetap akan dilakukan seperti ini,” beberapa waktu lalu. ***

 

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler