Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bogor Tetap Dilanjutkan Meski Ada Kasus Klaster Ponpes

7 Juni 2021, 11:12 WIB
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Bogor./ /Diskominfo Kabupaten Bogor

ISU BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menegaskan pihaknya tetap akan melanjutkan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang baru digelar sepekan ini, meski ada salah satu pondok pesantren (Ponpes) terpapar Covid-19.

Namun demikian, pihaknya juga tetap menunggu hasil swab tes PCR yang dilakukan kepada 421 penghuni Ponpes di Harjasari.

"Kita berharap hasil swab tes PCR memberikan gambaran lebih jelas apakah ada klaster Ponpes. Apabila sudah ada hasil maka kita harus ambil langkah yang tepat terkait PTM. Semoga hasilnya negatif," katanya, Senin 7 Juni 2021.

Baca Juga: Bima Arya Minta Kemenag dan Para Camat di Bogor untuk Mendata Pesantren yang Mulai PTM

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor memastikan pelaksanaan uji coba PTM tetap dilanjutkan.

"Tidak ada dampak, sebab rekomendasi izin pelaksanaan uji coba PTM di Ponpes kewenangnya ada di Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor," ungkapnya.

Sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor melaporkan ada total 428 santri dan pengurus yang dilakukan Swab PCR. Rinciannya, 164 orang santri putri dan 174 santri putra.

Baca Juga: Wandik Kota Bogor Minta Sekolah Sering Tawuran Diblacklist PTM

Serta ada pengurus ponpes putra sejumlah 42 orang dan pengurus putri sebanyak 37 orang. Ditambah ada 11 orang tukang bangunan yang sedang bekerja di ponpes ikut dilakukan Swab PCR.

"Baik santri dan pengurus yang sudah kita tangani, ada 24 orang yang sudah dibawa ke BPKP Ciawi. Sisanya ada 8 orang sudah ditarik orang tuanya masing - masing," kata Dedie yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 saat meninjau lokasi klaster ponpes yang terpapar.

Untuk ke delapan orang yang sudah dibawa isolasi mandiri itu, sambung Dedie, juga akan ikut diawasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, melalui Satuan Tugas (Satgas) akan melakukan koordinasi dengan daerah - daerah asal kedelapan orang tersebut.

Baca Juga: 73 Sekolah Kota Bogor Uji Coba PTM, 1 Tahun Siswa Bosan Belajar di Rumah

"Nanti kita koordinasikan melalui dinas masing - masing daerah untuk juga dilakukan penanganan - penanganan," sahut Dedie.

Saat di lokasi Ponpes, Dedie juga memastikan standar penanganan yang dilakukan. Mulai dari penerapan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat, hingga memastikan hasil konfirmasi dari Swab PCR yang dilakukan agar adanya penanganan medis lebih tepat.

Dedie juga menegaskan, mobilisasi atau keluar masuk para santri ataupun pengurus ponpes sangat dibatasi untuk saat ini. Hal itu dilakukan agar potensi penyebaran virus corona tak menyebar kemana - mana.

"Inilah yang kita khawatirkan selama ini, pasca libur Idul Fitri ternyata ada potensi penyebaran baru dari mereka - mereka yang berinteraksi di luar Kota Bogor. Karena memang faktor penyebaran itu banyak. Karena kerumunan, tidak disiplin, atau juga memang mereka kembali dari daerah Zona Merah," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler