Capaian Vaksinasi Lansia Kota Bogor Tertinggi di Jawa Barat, Ini Kuncinya

5 Juni 2021, 14:48 WIB
Grafik capaian vaksinasi lansia Jawa Barat. /Chris Dale

ISU BOGOR - Pencapaian 39,7 persen vaksinasi lansia Kota Bogor menjadi yang tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2021 di banding 27 kota dan kabupaten yang ada di provinsi ini.

Data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional(KCPEN) Kota Bogor menyasar 95.371 orang lansia.  

Tercatat, progres vaksinasi Provinsi Jawa Barat per 31 Mei 2021, pemberian dosis pertama Kota Bogor sudah mencapai 39,7% atau 37.433 lansia.

Baca Juga: Gegara Obat Nyamuk, Kakek di Citeureup Bogor Tewas Terbakar

Sementara, dosis kedua mencapai 31% dengan 29.529 lansia.

Berbanding, vaksinasi Kabupaten Bogor dari 339.958 lansia yang terdaftar sebagai penerima vaksin, baru sekitar 7% atau 20.278 lansia.

Kota Bogor malah lebih tinggi dari dua kota lain di Jabar yakni Kota Cimahi yangs sudah merampungkan 38%, dan Kota Bandung sudah mencapai 32%.

Sedangkan, tiga wilayah di Jabar yang masih rendah yaitu Kabupaten Majalengka, Majalengka, dan Garut yang masih di bawah 1%.

Baca Juga: Beda Sinetron Suara Hati Istri Zahra dengan Pernikahan Dini, Warganet Bilang Begini 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno kesadaran lansia Kota Bogor lebih baik dari pada daerah lainnya.

Kesadaran itu tidak begitu saja datang, kuncinya Pemerintah Kota Bogor berusaha berbagai cara agar lansia mau divaksin.

"39 persen sudah tertinggi di Jabar, kita lakukan sudah berbagai cara mulai dari jemput bola, edukasi kepada keluarga, hingga mendekatkan kepadaperkumpulan," kata Retno, Sabtu, 5 Juni 2021.  

Baca Juga: Tok, Tuai Polemik, KPI Hentikan Sinetron Suara Hati Istri Zahra

Selain itu, untuk sasaran lansia yang bermukim di pusat kota menurutnya, antusias mengikuti vaksinasi.

Sedangkan lansia yang ada di wilayah perbatasan Kabupaten Bogor, seperti di Mulyaharja, Lawang Gintung, Harjasari, Situ Gede dan Ciluar banyak yang menolak vaksin karena takut divaksin.

Ada pula yang merasa tidak kemana-mana dan jauh dari fasilitas kesehatan (faskes).

Kata Retno, lansia yang berada di pinggir kota Bogor belum antusias dengan berbagai alasan, tidak ada yang mengantar, terlalu jauh dari fasyankes, tidak diberi izin oleh anak, takut akibat vaksin, merasa tidak perlu vaksin karena tidak kemana-mana.

Baca Juga: Tok, Tuai Polemik, KPI Hentikan Sinetron Suara Hati Istri Zahra

Lansia masih perlu sosialisasi yang masif tentang keamanan dan manfaatnnya bagi kewaspadaan kesehatan mereka.

Ia merasa perlu menggerakkan masyarakat yang dibantu oleh tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemimpin wilayah, mulai camat, lurah, RW dan RT.

"Termasuk juga aparat wilayah, babinsa dan bhabinkamtibmas serta RW Siaga mendata dan menggerakkan sasaran," katanya.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler