Pinjaman PEN Ditolak, Pemkot Bogor Putar Otak Cari Alternatif Pembiayaan

4 Maret 2021, 19:16 WIB
KENDARAAN melintasi Jembatan Otista, Kota Bogor.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/"PR"/

ISU BOGOR - Pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke pemerintah pusat ditolak.

Alhasil Pemkot Bogor harus memutar otak agar proyek-proyek strategis yang pembiayaannya menggunakan PEN bisa tetap berjalan.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, hanya proyek penataan kawasan Suryakencana yang disetujui oleh pemerintah pusat, maka untuk pengajuan proyek lainnya yang membutuhkan pembiayaan besar, Pemkot Bogor mencari alternatif lainnya.

Baca Juga: Satu Tahun Covid-19 , Dedie Rachim: Tolong Bantu Pemkot Bogor, Setengah Triliun Habis Tangani Pandemi

 

Pemkot Bogor tahun ini mengajukan anggaran meliputi pembangunan dua blok RSUD Kota Bogor senilai Rp255 miliar, pembangunan jembatan Otista senilai Rp120 miliar dan pembangunan jembatan Sempur Rp75 miliar, sedangkan pengembangan kawasan Suryakencana nilai pengajuannya Rp30 miliar

“Memang kita kan sudah masukan ke PEN, tetapi karena tidak bisa memakai anggaran multi years itu masalahnya," 

Dedie melanjutkan, pembangunan jembatan tidak mungkin hanya delapan bulan atau sembilan bulan. Karena kata dia, membangun jembatan dibutuhkan waktu hingga setahun delapan bulan. 

Baca Juga: Atasi Penyebaran Covid-19, Pemkot Bogor Turunkan Pramuka

Sehingga Pemkot Bogor, langsung bergerak cepat untuk mengambil opsi pembiayaan lain karena melihat kebutuhan untuk pembangunan dua jembatan tersebut sangat urgen.

“Kami cari alternatif lain, termasuk juga kordinasi dengan pemetintah pusat. Agar bagaimana dua jenbatan yang krusial di tengah kota Bogor ini bisa ditangani melalui bantuan pusat,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Rudi Mashudi mengatakan, mulanya Pemkot Bogor memiliki 10 rencana usulan program prioritas percepatan pembangunan.

Pertama, penataan pasar dan sekitar pasar Bogor, pembangunan dan pembebasan lahan untuk udnerpass KS Tubun, penataan Gor Pajajaran, Pembangunan atau rekontruksi Jembatan Otista.

Baca Juga: Pemkot Bogor Selesaikan Vaksinasi Tahap 1 Minggu Ini

Kemudian, pembangunan dan pembebasan lahan under pass Jalan Kebon Pedes-Jalan Pemuda, Pembangunan Fly Over Jalan MA Salmun, Pembangunan Fly Over Jembatan Merah, Pembebasan lahan dan pembangunan Bogor Inner Ring Road (BIRR), pembangunan under pass Baranangsiang, dan terakhir pembangunan trem.

Namun, pada tahun ini Pemkot Bogor hanya mengajukan beberapa kegiatan prioritas. Teranyar, Pemkot Bogor sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya.

Salah satu yang ditunjau adalah rencana pembangunan proyek park and ride. “Kami sudah bersurat, dan mempersiapkan beberapa hal terkait administrasinya, lahan, rencana DED kegiatan yang diusulkan melalui pemerintah pusat,” katanya.

Baca Juga: Penipu Ditangkap, Pemkot Bogor Pastikan Rekrutmen PKWT Gratis

Sedangkan, Pemkot Bogor juga meminta agar pemerintah pusat juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan under pass Jalan Kebon Pedes-Jalan Pemuda, serta penataan Gor Pajajaran.

Kemudian, pengadaan tanah untuk pembangunan BIRR di Kecamatan Bogor Selatan. “Serta untuk membangun jembatan Sempur dan Otista. Setelah rapat dengan KSP,

Surat sudah kirim, dan setelah rapat dengan Kantor Staf Presiden, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), ada beberapa nomen klatur yang harus direvisi.

“Pengajuan surat walikota sudah disampaikan kembali kesana,” katanya.

Baca Juga: Pemkot Bogor Perpanjang PSBBMK, Berikut 7 Poin Aktivitas yang Dibatasi

Rudi berharap, pemerintah pusat dapat mengakomodir usulan Pemkor Bogor tersebut, meski demikian, dari semua usulan yang dilakukan yang paling siap untuk dikerjakan yakni Pembangunan atau rekontruksi Jembatan Otista.

“Untuk under pass Kebon Pedes harus pengadaan tanah, yang siap itu Jembatan Otista, karena lahan sudah dibebaskan dan DED-nya sudah ada, itu sudah siap. Saya harap pengerjaanya seperti Fly Over Martadinata, kita terima jadi,” tandasnya. ***

Editor: Wilda Wijayanti

Tags

Terkini

Terpopuler