Cerita Bima Arya Marah, Keukeuh Minta Habib Rizieq Tes Swab Diawasi Pemkot Bogor

28 November 2020, 12:09 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. /Iyud Walhadi/Prokompim

 

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya kembali datangi RS UMMI tempat Habib Rizieq Shihab menjalani perawatan sejak dua hari lalu.

Alasan Bima datang meminta kembali Habib Rizieq jalani swab tes sesuai peraturan diawasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Jumat 27 November 2020 siang, Bima Arya marah bercampur kesal mengetahui fakta bahwasannya Habib Rizieq melakukan swab tes secara mandiri tanpa sepengetahuan rumah sakit dan Pemkot Bogor.

Baca Juga: Habib Rizieq Berpelukan dengan Wali Kota Depok Idris, Bima Arya Sebut Habib Rizieq ODP 

Pada Jumat sore, Bima Arya pun mengultimatum Habib Rizieq agar melakukan  kembali swab di bawah pengawasan Satgas Kota Bogor difasilitasi RS UMMI.

Dalam keteranganya, Bima Arya Ia menilai, Habib Rizieq secara diam-diam melakukan tes secara mandiri tanpa sepengetahuan pemkot dan rumah sakit.

"Kami menyayangkan hal itu karena semestinya sudah dipahami kesepakatannya pelaksanaan PCR tes harus diawasi oleh dinkes dan disepakati dikirim kemana."

Baca Juga: Jadwal Sistem One Way di Jalur Puncak Sabtu November 2020, Pantau Lewat Live IG dan CCTV

"Kami sangat menyayangkan hal itu, dan kalau pelaksanaan itu tanpa diketahui rumah sakit.  Semestinya pihak rumah sakit bisa memantau, memonitor dan mengendalikan semua prosedur kesehatan di rumah sakit," kata Bima.

Terlebih diketahui bila Habib Rizieq melakukan tes bersama tim MER-C juga menggunakan laboratorium bukan rujukan pemerintah dalam menguji sampel.

Baca Juga: Mitos Gerhana Penumbra Menurut Orang Jawa, Antara Fenomena dan Bencana

Siapa nyana, baru saja beberapa jam Bima Arya memberikan keterangan pers, Jumat malam mendapat laporan bahwa tim Satgas Covid-19 Kota Bogor ditolak pihak keluarga Habib Rizeq dengan alasan bila di swan dua kali merasakan sakit.

Bima Arya meradang, sekitar pukul 8 malam, ia bergegas menuju RS UMMI untuk meminta keterangan terkait penolakan keluarga serta memastikan bila Habib RIzieq harus dilakukan swab ulang di bawah pengawasan Satgas Kota Bogor.

"Kita kan menjalankan undang-undang. Kita mendapatkan mandat untuk menjalankan UU karantina," kata Bima sebelum menuju RS UMMI

Baca Juga: Pemkab Bogor Bakal Lakukan Deteksi Dini Antisipasi Kerumunan Massa 

"Jadi RS UMMI itu, masih wilayah NKRI masih wilayah Kota Bogor, wilayah saya. Gak bisa sembarangan menolak," marah Bima.

Usai menemui perwakilan keluarga, Bima Arya menginstruksikan agar melakukan verifikasi terhadap data dan proses swab mandiri yang dilakukan Habib Rizieq.

Selain itu, Bima Arya bersikukuh bila ditemukan proses dan hasil swab mandiri Habib Rizieq ditemukan tidak valid maka pentolan FPI itu wajib melakukan swab ulang.

Tangkapan layar video Habib Rizieq Shihab saat dikunjungi anak dan menantunya di RS Ummi Kota Bogor yang terletak di alun-alun Empang, Kelurahan Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor, Kamis 26 November 2020. Twitter @Kabar_FPI

“Pihak keluarga merasa keberatan, mengapa harus dua kali. Kemudian, pihak keluarga sampaikan yang melakukan swab adalah tim MER-C kemudian sampel dikirim ke lab yang juga tersertifikasi,” ucap Bima usai bertemu dengan perwakilan keluarga Rizieq Shihab, Hanif.

Kemudian, Bima meminta data-data, mulai dari nama tim, hingga tata cara proses prosedur pengambilan sampel. Ia pun melihat pengambilan data itu nantinya akan di kroscek tim Satgas Pusat.

“Kami sampaikan ke pihak keluarga, bahwasannya semua harus sesuai dengan prosedur. Jadi persoalannya adalah, kami harus pastikan semua sesuai dengan aturan. Betul beliau diswab dan sampelnya dikirim ke lembaga yang tersertifikasi, kami akan pastikan itu,” jelas Bima.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi: Habib Rizieq Harus Jujur Terkait Kondisi Kesehatannya 

Sesuai kesepakatan, pemkot akan  menentukan sikap setelah dilakukan verifikasi yang hasilnya keluar dalam beberapa hari. Bila ditemukan ada kekeliruan atau lembaga yang digunakan tidak terverifikasi, pemkot akan melakukan swab test ulang.

Bima pun menyebut, perlakuan itu harus dilakukan bukan karena sentimen terhadap Habib Rizieq. Hal itu dilakukan demi menjaga keselamatan banyak orang, juga menekan paparan Covid-19 di Kota Bogor lebih masif. ***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler