3 Alasan Ini yang Bisa Membuat Jokowi Kehilangan Kekuasaan, Mirip Soeharto Tahun 1998?

- 16 November 2020, 11:34 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Kominfo

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pada masa jabatan pertamanya, ketika kepercayaan publik mencapai lebih dari 70%.

Berikut 3 alasan utama meningkatnya kekecewaan publik terhadap Jokowi hingga berpotensi kekuasaannya hilang:

1. Gagal melindungi masyarakat Indonesia dari COVID-19

Setelah mengumumkan kasus COVID-19 pertama pada 2 Maret 2020, Indonesia kini memiliki angka kematian tertinggi di Asia Tenggara.

Per 3 November 2020, Indonesia tercatat memiliki 415.402 kasus COVID-19, tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat ke-19 di dunia.

Presiden Jokowi hadiri KTT ke-11 ASEAN-PBB secara virtual.
Presiden Jokowi hadiri KTT ke-11 ASEAN-PBB secara virtual. setkab.go.id

Hal ini menunjukkan penanganan pandemi yang buruk oleh pemerintah Indonesia. Alasan utamanya adalah pemerintah lebih memprioritaskan ekonomi daripada kesehatan rakyat.

Baca Juga: Jokowi Anugerahkan Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa 71 Tokoh, Nomor 29 Tak Datang

Alih-alih mengalokasikan sumber daya ke sektor kesehatan ketika virus pertama kali menyerang negara Indonesia pada Maret.

Pemerintah memutuskan untuk mengalokasikan hampir Rp 300 miliar di sektor pariwisata untuk menangkal dampak negatif dari wabah virus corona.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah