2. Gagal mendengarkan keprihatinan masyarakat
Selain gagal melindungi masyarakat dari COVID-19, Jokowi juga gagal mendengarkan tuntutan rakyat.
Pertama, Presiden belum mendengarkan imbauan dari organisasi agama dan kelompok masyarakat sipil untuk menunda pemilihan kepala daerah.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa pemilihan kepala daerah akan memperburuk penyebaran COVID-19, Jokowi tetap memutuskan untuk melanjutkan pemilihan di 270 daerah pada Desember.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Tidak Paham Pancasila
Argumen utamanya adalah bahwa pemilu itu penting untuk menjaga agar roda perekonomian terus berputar.
"Namun, beberapa berspekulasi bahwa keputusannya didorong oleh fakta bahwa putranya, Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Bobby Nasution, mencalonkan diri untuk posisi wali kota,"
"Masing-masing di Solo, Jawa Tengah, dan Medan, Sumatera Utara. Menunda pemilu hanya akan mengurangi peluang mereka untuk menang," tulisnya.
Baca Juga: Ini Alasan Cak Nun Tak Mau Dipanggil ke Istana Negara, Diantaranya Takut Jokowi Turun!