Baca Juga: Prancis Menghina Nabi Muhammad, Jokowi Kecam Keras Presiden Emmanuel Macron
Baca Juga: UAS Tanggapi Prancis Hina Nabi Muhammad: Ini Kejahatan Terstruktur Pembusukan Umat Islam
Macron menyebut, para ekstremis Islam mengajarkan bahwa Prancis tidak boleh dihormati. "Mereka mengajarkan bahwa wanita tidak setara dengan pria, dan bahwa gadis kecil tidak boleh memiliki hak yang sama dengan anak laki-laki".
"Saya memberi tahu Anda dengan sangat jelas: Tidak di negara kita. Saya tidak akan pernah menerima bahwa kita bisa membenarkan kekerasan. Kebebasan kami, hak kami, saya menganggapnya sebagai panggilan kami untuk melindungi mereka," katanya.
رأيت الكثير من الأكاذيب، وأريد أن أوضّح ما يلي: إنّ ما نقوم به حالياً في فرنسا هو مكافحة الإرهاب الذي يُرتكب باسم الإسلام، وليس الإسلام بحدّ ذاته. وقد أودى هذا الإرهاب بحياة أكثر من 300 شخص من مواطنينا. pic.twitter.com/vfpyb4wiyL— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) October 31, 2020
Ia juga menjelaskan soal paham sekularisme untuk melawan terorisme di negaranya. "Sebab, sekularisme tidak pernah membunuh siapa pun".
"Saya tidak akan pernah menerima bahwa mereka bisa membenarkan kekerasan. Saya percaya bahwa misi kami adalah untuk melindungi kebebasan dan hak kami," ucapnya dengan bersikukuh dengan dalih memperjuangkan kebebasan berbicara.***