Indonesia Kecam Prancis, Mahfud MD: Pemeluk Agama Apapun Akan Marah Kalau Agamanya Dihina

- 28 Oktober 2020, 13:36 WIB
Emmanuel Macron saat berfoto bersama Jokowi.
Emmanuel Macron saat berfoto bersama Jokowi. /Tangkapan Layar YouTube Jokowi

Ada kebutuhan untuk "membebaskan Islam di Prancis dari pengaruh asing", lanjut presiden itu sambil menguraikan rencana untuk mengakhiri sistem yang memungkinkan para Imam untuk berlatih di luar negeri, mengurangi homeschooling, dan mengendalikan dana keagamaan.

Langkah-langkah tersebut, disertai dengan perbaikan layanan pendidikan, budaya dan olahraga, akan menjadi bagian dari rancangan undang-undang tentang "sekularitas dan kebebasan", yang diharapkan pada bulan Desember.

Ada kebutuhan untuk membangun "Islam des Lumières" (Islam Terang)" kata Macron.

POTRET Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron.*
POTRET Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron.* /Instagram/@emmanuelmacron

Emmanuel Macron mempresentasikan rencana melawan 'separatisme Islam'.

Baca Juga: Hacker Serang Puluhan Situs Komersial Prancis, Buntut Presiden Macron Bela Penghina Islam

Macron juga mengakui bahwa Prancis telah mengecewakan komunitas imigrannya, menciptakan "separatisme kami sendiri" dengan ghetto "kesengsaraan dan kesusahan" di mana orang-orang disatukan menurut asal-usul dan latar belakang sosial mereka.

"Dengan demikian, kami telah menciptakan distrik-distrik di mana janji Republik tidak lagi ditepati, dan distrik-distrik di mana daya tarik pesan-pesan ini, di mana bentuk-bentuk paling radikal ini menjadi sumber harapan," tambahnya.

Pidato tersebuut yang disampaikan seminggu setelah penikaman di Paris di luar bekas markas majalah satir Charlie Hebdo yang memajang karikatur Nabi Muhammad SAW.

Foto Presiden Prancis Emmanuel Macron diinjak.
Foto Presiden Prancis Emmanuel Macron diinjak.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Euro News Twitter @MahfudMD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah