Network
ISU BOGOR - Korea Utara (Korut) memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang sebelumnya tak terlihat pada parade militer di Pyongyang pada Sabtu 10 Oktober 2020. Korea Selatan (Korsel) pun menilai Korut melanggar komitmen denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea.
Parade memamerkan rudal jarak jauh negara itu untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Empat ICBM dari varietas baru itu dibawa oleh kendaraan peluncur erektor dengan 11 gandar. Rudal-rudal itu mungkin sistem senjata baru yang keberadaannya diisyaratkan oleh pemerintah Korut pada Desember tahun 2019.
Para pengamat mengatakan rudal-rudal tersebut akan menjadi salah satu ICBM bergerak di jalan raya terbesar di dunia jika dapat dioperasikan.
Baca Juga: Kondisi Terkini Penderitaan Rakyat Timor Leste Diambang Kebangkrutan Diakui Elit Partai Pemerintah
Pyongyang juga mendemonstrasikan apa yang tampaknya merupakan rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (SLMB), berlabel 'Pukguksong-4A', yang sebelumnya tidak digunakan. Korut telah menguji jenis SLMB baru, Pukguksong-3, pada Oktober 2019, dan mendemonstrasikan dapat terbang setidaknya 450 km.
Menjelang pawai, yang diadakan untuk menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh yang berkuasa, para pejabat di Korsel dan Amerika Serikat (AS) mengatakan Kim Jong-un dapat menggunakan acara tersebut untuk mengungkap 'senjata strategis' baru seperti yang dijanjikan sebelumnya tahun 2020.
Mengutip Associated Press, dalam pernyataan terpisah Kementerian Luar Negeri Korsel mendesak Korut untuk kembali melanjutkan pembicaraan dalam komitmen denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea.
Baca Juga: Setelah Trump Positif, Klaster Corona Gedung Putih Makin Berbahaya
